Namanya selingkuh, berarti salah satu atau salah duanya sedang terikat pernikahan.
Pernikahan yang sedang dirasa hambar karena renggangnya ikatan batin dengan pasangan, lalu menghabiskan banyak waktu di dunia maya untuk menghibur diri, lalu bertemu seseorang yang lain di sana yang memberi perhatian lebih, ini berpotensi memicu terjadinya selingkuh maya.
Banyak fasilitas untuk ngobrol di internet. Awalnya obrolan biasa, berlanjut ke diskusi dengan tema-tema umum yang diminati, lalu menjurus pada perhatian yang bersifat pribadi. Perhatian-perhatian kecil yang tidak didapat dari pasangan, sehingga merasa kegersangan hati tersirami oleh sikap pasangan maya ini. Bila salah satunya tidak timbul ketertarikan, selingkuh maya tidak akan terjadi. Apabila dua belah pihak dalam kondisi batin yang sama, katakanlah sama-sama merasa kurang secara emosional dalam pernikahan, lalu terjadi saling ketertarikan, yang seperti ini bisa terlibat selingkuh maya.
Dunia maya itu nyata. Segala relasi yang timbul di dunia maya, efeknya nyata. Kencan maya awalnya mungkin menyenangkan, lama-lama merasuk dan merusak pikiran. Imajinasi tentang pasangan maya berkembang sedemikian rupa, lengkap dengan bunga-bunganya, hingga tiba-tiba merasa menjadi orang asing di rumah sendiri. Ketika pikiran sedang rusak, apapun bisa terjadi, termasuk secara impulsif mengambil keputusan untuk menghancurkan bangunan rumah tangganya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H