"Dani seperti Papanya, maunya instan. Dani tidak mau sekolah, tapi mau ikut ujian persamaan SMA," kata Ibunya dengan wajah murung.
Persamaan Rio dan Dani, sama-sama mendapatkan kemudahan beragam fasilitas dari orang tuanya. Beragam fasilitas yang efeknya bisa berbeda-beda bagi tiap-tiap anak. Bagi sebagian anak, beragam fasilitas menyalakan semangatnya untuk semakin giat belajar, sebab ia mengerti itu diberikan orang tua sebagai penghargaan kepada anak-anaknya. Bagi sebagian anak, beragam fasilitas justru melenakannya, membuatnya terjebak dalam zona nyaman yang meredupkan semangatnya untuk belajar.
Anak putus sekolah dari kalangan keluarga mapan. Fenomena apa ini? Bagaimana mencegahnya?