Mohon tunggu...
Arimbi Bimoseno
Arimbi Bimoseno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Author: Karma Cepat Datangnya | LOVE FOR LIFE - Menulis dengan Bahasa Kalbu untuk Relaksasi | Website:http://arimbibimoseno.com

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Sungguh Tak Mudah Jadi Orang Tua

12 Maret 2011   14:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:51 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika anak lebih mendengarkan orang lain, artinya ada proses yang telah berjalan tidak sesuai aturan pengasuhan. Ketika menyadari ini, penting bagi orang tua untuk memeluknya, berlapang dada meminta maaf atas sikap abainya selama ini.

Kesediaan meminta maaf adalah langkah awal untuk memperbaiki hubungan dengan anak.

Terkadang situasi tak semudah itu. Maaf saja tidak cukup. Harus ada kesungguhan dalam membantu anak menemukan kenyamanannya, perasaan diterima dan dihargai.

Sikap abai orang tua bisa berakibat fatal. Bisa membuat anak kehilangan motivasi belajar, misalnya. Apalagi bila anak ternyata lebih mendengarkan teman yang memberikan pengaruh kurang baik.

Penting dipahami bahwa tidak ada anak yang malas. Yang ada adalah anak yang sedang kehilangan motivasi.

Tugas utama orang tua adalah memotivasi anak. Membantu anak memahami konsep hidup yang baik. Membantu anak menetapkan standar yang baik dalam mempersiapkan masa depan yang berkualitas.

Kegagalan anak adalah kegagalan orang tua. Keberhasilan anak adalah keberhasilan orang tua.

Membangun karakter anak adalah prioritas utama orang tua.

Sungguh tak mudah jadi orang tua, pernyataan yang menyiratkan rasa pesimis. Apapun, hidup harus terus berjalan. Biarkan anak berproses. Biarkan orang tua berproses.

Berusaha menjadi pribadi yang gembira dan tetap tenang menghadapi peristiwa apapun juga. Jangan panik. Tetap tenang dan sabar dalam mengatur strategi. Terus berusaha menjadi orang tua yang baik dan efektif buat anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun