Mohon tunggu...
Arimbi Haryas Prabawanti
Arimbi Haryas Prabawanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Behind Arimbihp Photo and Craft

Half Photographer, half a Journalist Tempo.co

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengupas Sejarah dan Filosofi Barongsai

1 Februari 2022   22:23 Diperbarui: 1 Februari 2022   22:27 3041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Penyebutan barongsai ini sebenarnya juga bagian akulturasi dari budaya Indonesia dengan Tiongkok," kata Sumantri.

Adapun akulturasi yang dimaksud yakni penggabungan kata Barong yang merujuk pada tarian singa di daerah Bali, serta Sai yang diambil daribahasa Tiongkok- Hokkian yang artinya singa.

"Kalau secara internasional, penyebutannya ya tetap Lion Dance atau Wu Shi," ulang Sumantri.

Barongsai dan pemain musik dalam Festival Kampung Tiongkok, Selasa (1/2/2022)
Barongsai dan pemain musik dalam Festival Kampung Tiongkok, Selasa (1/2/2022)

Barongsai dan lima unsur kehidupan

Meski secara nama dan visualnya seperti singa, namun barongsai sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa hewan dan makluk yang memiliki makna filosofis berbeda-beda.

Beberapa hewan tersebut yakni burung, ular, naga, kura-kura, dan makluk mistis.

Secara rinci, Sumantri menuturkan, tanduk barongsai yang menyerupai burung merupakan simbol dari kehidupan, dan ular pada tulang belakang adalah lambang pesona atau kekayaan.

"Simbol makluk mistisnya pada telinga dan ekor, itu gambaran dari kebijaksanaan dan keberuntungan," jelas Sumantri.

Kemudian, punuk belakang barongsai yang menyerupai kura-kura adalah imbol dari umur yang panjang dan jenggot yang mirip naga adalah lambang kepemimpinan.

  • Pemain 

Sumantri menceritakan, satu ekor barongsai biasanya dibawakan dua pemain, satu bertindak sebagai kepala, dan satunya badan atau tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun