Mohon tunggu...
Arimbi Haryas Prabawanti
Arimbi Haryas Prabawanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Behind Arimbihp Photo and Craft

Half Photographer, half a Journalist Tempo.co

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengupas Sejarah dan Filosofi Barongsai

1 Februari 2022   22:23 Diperbarui: 1 Februari 2022   22:27 3041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barongsai dan pemain musik dalam Festival Kampung Tiongkok, Selasa (1/2/2022)

SURAKARTA -Hari raya Tahun Baru Imlek biasanya identik dengan warna merah, angpao, kue keranjang, pernak-pernik lampion dan tak ketinggalan barongsai serta liong.

Berongsai dan liong menjadi salah satu yang paling ditunggu dan wajib ditampilkan saat Imlek karena diyakini bisa membawa keberuntungan.

Sebagai informasi, barongsai atau yang juga disebut Wu Shi atau Tarian Singa (Lion Dance) tersebut merupakan salah satu kesenian rakyat yang paling banyak menyebar di Tiongkok.

Kebudayaan yang dibawa masyarakat Tiongkok ini biasanya ditampilkan dalam berbagai acara besar seperti festival atau bagian perayaan Imlek lainnya.

Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede Solo, Sumantri Dana Waluya menuturkan, sebenarnya, ada banyak versi mengenai sejarah barongsai.

Meski demikian, dari berbagai kisah yang beredar di masyarakat, salah satu yang paling populer adalah cerita tentang barongsai yang dulunya digunakan untuk mengusir Nian atau raksasa yang sering muncul pada musim semi.

"Tarian ini memiliki sejarah panjang, bahkan ada catatan yang menuliskan, barongsai sudah dikenalkanpada masa Dinasti Tang (618-907 M),"kata Sumantri saat ditemui di Klenteng Tien Kok Sie, Selasa (1/2/2022).

Menurut dia, selain menggunakan barongsai, masyarakat Tiongkok juga mengusir Nian menggunakan warna merah menyala, dan suara-suara keras seperti kembang api atau petasan.

Barongsai dan pemain musik dalam Festival Kampung Tiongkok, Selasa (1/2/2022)
Barongsai dan pemain musik dalam Festival Kampung Tiongkok, Selasa (1/2/2022)
  • Mengapa disebut barongsai?

Pada kesempatan yang sama, Sumantri menceritakan, penyebutan barongsai sebenarnya hanya ada di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun