Sementara itu, pada 2022, jumlah pesanan yang ia terima sampai 15 hari menjelang tahun baru Imlek mendatang yakni sebesar 2 ton kue keranjang.
Ratna mengaku, walau sempat mengalami jumlah produksi yang fluktuatif, kue keranjang buatannya tetap ada yang memesan karena selalu menggunakan bahan baku tepung ketan gilingan sendiri.
Tahapan-tahapan pembuatan kue keranjang
Pada kesempatan yang sama, Ratna juga menuturkan, terdapat sekitar 7-8 pegawai yang membantunya mengolah kue keranjang setiap harinya.
Mereka memiliki tugas yang berbeda-beda, mulai pukul 15.00, ada yang mulai memasak adonan gula pasir dengan api kecil sambil terus diaduk hingga cair dan berwarna coklat di pagi hari.
Kemudian, setelah adonan gula sudah cukup mencair, ada yang bertugas memasukkan air panas secukupnya dan menambah kandaun pandan untuk menambahkan cita rasa khusus dan juga aroma pandan.
Tak sampai di situ saja, setelah selesai membuat larutan gula mereka kemudian mematikan api dan menyaring daun pandan agar tidak ikut dalam adonan.
"Nanti kalau sudah, baru dicampur tepung ketan dan juga tepung tapioka serta garam sedikit saja sambil diaduk-aduk agar tidak menggumpal," lanjut Ratna.
Jika sudah, adonan tersebut kemudian dituang ke dalam wadah yang sudah diberi plastik sebagai pembungkus, diolesi sedikit minyak, lalu di kukus di dalam tungku selama lebih dari 20 jam dengan api sedang.
"Sudah, nanti tunggu hingga matang, setelah matang, letakkan kue keranjang di wadah untuk disimpan," imbuhnya.
Mengingat proses pengukusan dan pembuatannya yang panjang, Ratna yakin, kue produksinya bisa bertahan lama meski tanpa bahan pengawet.