Pada hari minggu sekitar pukul 10.00 Wita, sebuah bommeledak di depan Gereja Oikumene di Jalan Ciptomangunkusumo, KelurahanSengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Bom meledak beberapa saat setelah umat kristianimelaksanakan ibadah Minggu. Tercatat lima orang menjadi korban. Seluruh korbanadalah balita, satu korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan.
Seorang yang diduga sebagai pelaku pelemparan bommolotov ke halaman gereja tersebut, mencoba melarikan diri akan tetapi seorangwarga sekitar yang melihat sang pelaku kemudian berteriak “teroris-teroris-teroris” tentu saja sang pelaku panik dan berusahamelarikan diri.
Jalan raya di dedepan gereja bersisihan dengan sungaimahakam dan ketika masa mengejar dan sang pelaku panik kemudian mencobamelarikan diri dengan cara menceburkandiri ke sungai.
Pada saat yang bersamaan Pendeta yang memimpin ibadahdi gereja tersebut yang mendapat infodari warga sekitar bahwa sang pelaku menceburkan diri ke sungai serta mertaikut mengejar pelaku dan berteriak agar pelaku ditangkap. Berkat bantuan Polisi& Satpam salah satu perusahaan kayu yang ada di sekitar lokasi kejadian,sang pelaku ditangkap dan diangkat dari sungai dengan mengunakan speedboat.
Sekitar ratusan warga sudah siap menunggu sang pelaku di pingir sungai danberteriak tangkap dan bunuh. Melihat situasi yang sudah tidak kondusif tersebutsang pendeta yang bernama Elmum Rumah Horbo tergerak hatinya untukmenyelamatkan sang pelaku, kemudian berteriak kepada Satpam untuk tidak membawasang pelaku ke pinggir sungai dan meminta segera membawa sang pelaku ke kantorPolres Samarinda guna menyelamatkan nyawa sang pelaku karena ratusan massa yangsudah marah dan berteriak bunuh-bunuh.
“Kami tidak mengijinkan adanyapemukulan, kami tidak mengijinkan adanya kekerasan, kita menanamkan kasih danitu kita khotbakan” Ucap Pendeta Elmum Rumahorbo.
Mungkin bagi kebanyakan orangsikap pendeta ini merupakan sikap yang luar biasa dan sulit dipahami. Bukankahsang pelaku telah begitu jahat membom gerejanya dan bahkan empat orang anakkecil dari jemaat gereja tersebut menjadi korban.
Itulah ajaran kasih yangdiajarkan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Pendeta Elmun Rumahorboadalah seorang hamba Tuhan yang baik dan ingin menjadi gembala yang baik sebabgembala yang baik selalu akan menuntun dombanya ke air yang tenang dankehamparan rumput yang hijau.
Apakah dengan kejadian ini kaumpembenci dan penganut kekerasan akan simpati kepada sikap ajaran kasih yangditunjukkan Pendeta Elmun ?
Jawabnya “Tentu saja tidak”,sebab kaum Iblis memang tercipta untuk memuliakan kejahatan di bumi dan dineraka.