Mohon tunggu...
Ari Manangin
Ari Manangin Mohon Tunggu... Editor - Penulis Ulung

Catatan Pena, dari Bumi Nusantara North Celebes

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Bullying Begitu Mencemaskan di Sekolah? Ini Sebabnya

23 Maret 2024   02:58 Diperbarui: 23 Maret 2024   03:04 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bullying merupakan perilaku agresif yang terus-menerus dilakukan oleh satu individu atau sekelompok individu terhadap individu lain, dengan tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi korban. bullying bisa terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk verbal (misalnya, ejekan, celaan), fisik (misalnya, pukulan, tendangan), sosial (misalnya, penolakan, pengucilan), atau bahkan secara daring (cyberbullying).

Perilaku bullying seringkali terjadi secara berulang dan berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dan korban bullying sering merasa tidak berdaya atau sulit untuk membela diri. bullying dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk juga di sekolah. nah kali ini saya akan menguraikan kenapa bullying sangat dilarang di sekolah. 

hal ini karena bullying memiliki dampak yang sangat merugikan bagi korban, pelaku, dan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa bullying sangat di larang di sekolah:

1. Membahayakan Kesejahteraan Psikologis Korban: bullying dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan bahkan trauma psikologis pada korban. Ini dapat mengganggu kesejahteraan emosional dan mental mereka, serta mengganggu kemampuan belajar dan berinteraksi sosial.

2. Meningkatkan Risiko Kekerasan Fisik: bullying tidak hanya terbatas pada kata-kata atau perilaku verbal, tetapi juga bisa melibatkan kekerasan fisik. Ini dapat mengakibatkan cedera fisik serius bagi korban, bahkan mengancam keselamatan mereka.

3. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Tidak Aman: Lingkungan sekolah yang tidak aman dan tidak ramah bisa mengganggu proses belajar mengajar. Korban bullying mungkin merasa tidak nyaman, takut, atau terancam di sekolah, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk fokus dan berkonsentrasi.

4. Mendorong Sikap Negatif dan Perilaku Berisiko: Anak-anak yang terlibat dalam bullying, baik sebagai pelaku maupun korban, cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sikap dan perilaku negatif seperti agresi, rendah diri, penggunaan obat-obatan terlarang, dan perilaku menyimpang lainnya.

5. Merusak Hubungan Sosial dan Masyarakat Sekolah: bullying dapat merusak hubungan sosial antar siswa dan antara siswa dengan guru dan staf sekolah. Ini bisa memecah belah masyarakat sekolah, memicu konflik, dan menurunkan moral secara keseluruhan.

6. Melanggar Hak Asasi Manusia: Setiap individu berhak untuk hidup dan belajar dalam lingkungan yang aman, bebas dari ancaman atau intimidasi. bullying merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan harus ditangani secara serius oleh sekolah dan masyarakat.

Oleh karena itu, penting bagi sekolah dan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah preventif dan intervensi yang efektif untuk mencegah dan menangani bullying. Ini termasuk pengembangan kebijakan anti-bullying yang jelas, pendidikan dan pelatihan bagi siswa dan staf sekolah tentang pentingnya menghormati satu sama lain, serta dukungan dan bantuan bagi korban dan pelaku bullying.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun