Senja memeluk pikiran yang terjaga,
Dalam peraduan antara cahaya dan bayang.
Di sudut-sudut gelap yang merajalela,
Pikiran melayang, menerobos batas-batasnya.
Warna-warna senja merayap di benak,
Menyapu perasaan yang tersembunyi.
Dalam gemuruh kata-kata yang terbisik,
Pikiran terbang, mencari makna yang tersembunyi.
Di antara jendela-jendela pikiran,
Senja bermain, menari dalam khayalan.
Mengguratkan luka dan harapan yang terpendam,
Dalam riuhnya dunia yang tak pernah berhenti.
Puisi senja memayungi pikiran yang lelah,
Menyirami dengan rasa damai dan nostalgia.
Dalam keramaian pikiran yang tak terduga,
Senja hadir, mengingatkan akan keindahan yang sederhana.
Pikiran terombang-ambing dalam aliran senja,
Mengalir seperti sungai yang tak pernah berhenti.
Dalam setiap detik yang menghampiri kegelapan,
Senja mengingatkan, bahwa ada cahaya di balik bayang.
Senja dalam pikiran, seperti lukisan yang abadi,
Menyimpan cerita-cerita yang tak pernah pudar.
Dalam kedalaman pikiran yang tak terjangkau,
Senja tetap bersinar, sebagai titik terang yang tak terpadam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H