Mohon tunggu...
Aril Ujiami Mahfud
Aril Ujiami Mahfud Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengelola Sampah untuk Menyelamatkan Lingkungan

13 November 2024   11:25 Diperbarui: 13 November 2024   11:35 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang mendesak di banyak negara, termasuk Indonesia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia akan menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah setiap tahunnya pada tahun 2023, 17% di antaranya adalah sampah plastik. Sayangnya, pengelolaan sampah yang kurang optimal menyebabkan penumpukan di tempat pembuangan akhir (TPA) dan pencemaran lingkungan. Sampah plastik juga menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut, membahayakan biota laut dan rantai makanan manusia. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang efektif harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak yang terlibat.

Meningkatnya timbulan sampah disebabkan oleh perilaku konsumsi masyarakat yang tidak memperhatikan lingkungan. Penggunaan plastik sekali pakai dan kebiasaan membuang sampah sembarangan semakin memperburuk situasi. Padahal, dengan sistem pengelolaan yang baik, sampah bisa didaur ulang atau digunakan kembali. Misalnya, negara-negara seperti Jepang dan Swedia telah berhasil mengelola hingga 90% sampahnya melalui teknologi daur ulang dan pengolahan sampah menjadi energi. Untuk mencapai hal tersebut, Indonesia memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan industri dalam menciptakan kebijakan dan praktik ramah lingkungan.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah juga perlu ditingkatkan. Edukasi tentang pemisahan sampah organik dan anorganik harus dimulai sejak dini di sekolah dan di rumah. Selain itu, program seperti penimbunan sampah, penggunaan bahan ramah lingkungan, dan upaya pengurangan plastik perlu lebih digalakkan. Pemerintah juga perlu mendorong industri untuk menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam produksinya. Langkah-langkah ini akan membantu mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan.

Pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab setiap individu. Kebiasaan sederhana seperti membawa tas belanjaan sendiri dan membuang sampah pada tempatnya bisa berdampak besar jika dilakukan bersama-sama. Sudah saatnya kita mengubah perilaku untuk melindungi planet kita dari ancaman sampah. Dengan langkah nyata dan kesadaran kolektif, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun