Mohon tunggu...
Aril Fahmi
Aril Fahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember

kegiatan outdor seperti naik gunung dll

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengurai Kontroversi Pemotongan Gaji untuk Program Tapera: Langkah Maju atau Langkah Mundur?

6 Juni 2024   23:25 Diperbarui: 6 Juni 2024   23:29 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemotongan gaji untuk program Tapera memicu pertanyaan tentang transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana tersebut. Masyarakat berhak untuk memahami bagaimana dan di mana dana tersebut akan digunakan, serta siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaannya. Transparansi yang baik akan membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap program ini dan memastikan bahwa dana yang dikelola dengan baik.

 “Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana Tapera, menurut saya ada beberapa strategi yang dapat diterapkan seperti pengawasan independen, laporan keungan berkala, penggunaan teknologi, pelibatan stakeholder, regulasi dan sanksi yang jelas” menurut Dr, M. Hamdi, S. IP Dosen Fisip di Universitas Muhammadiyah Jember.

Langkah-langkah pemerintah dalam mensosialisasikan program Tapera juga sangat penting. Informasi yang jelas dan mudah diakses tentang manfaat, persyaratan, dan mekanisme program akan membantu masyarakat memahami pentingnya program ini dan bagaimana mereka dapat memanfaatkannya. Pemerintah juga perlu memastikan bahwa ada mekanisme untuk menjawab pertanyaan dan kekhawatiran masyarakat tentang program ini secara transparan dan tepat waktu.

Dalam menjalankan program Tapera, peran sektor swasta juga menjadi kunci.”Untuk mendukung implementasi dan keberlanjutan program Tapera menurut saya ada beberapa peran yang dapat diambil oleh sektor swasta seperti pengembangan perumahan, investasi dan pembiayaan, inovasi teknologi, edukasi dan sosialisasi, serta kemitraan strategis. 

Dengan partisipasi aktif dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, lembaga pengelola Tapera, dan sektor swasta, program ini dapat berjalan dengan efektif dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat” ujar Dr, M. Hamdi, S. IP Dosen Fisip di Universitas Muhammadiyah Jember. Perusahaan dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman karyawan tentang program ini. Mereka juga dapat memberikan dukungan tambahan, seperti penyediaan sumber daya untuk literasi keuangan atau penyelenggaraan program pendidikan keuangan

Kesimpulannya, pemotongan gaji untuk program Tapera adalah langkah yang kontroversial yang memerlukan analisis menyeluruh dan perencanaan yang hati-hati. Sementara program ini memiliki potensi untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan finansial masyarakat, diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa implementasinya tidak memberatkan individu dan bahwa dana yang dikumpulkan dikelola dengan baik dan transparan. Dengan pendekatan yang bijaksana dan kolaboratif, program Tapera memiliki potensi untuk menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun