MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT "QRIS CROSS-BORDER REVOLUSI DIGITAL PEMBAYARAN DI ASEAN"
Â
Dalam beberapa tahun terakhir, digitalisasi telah mengubah wajah ekonomi global, mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan signifikan adalah bagaimana kita bertransaksi. Dalam konteks regional, Asia Tenggara (ASEAN) adalah salah satu kawasan yang mengalami perkembangan pesat dalam digitalisasi, dan di tengah gelombang inovasi ini, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) muncul sebagai pahlawan tak terduga. QRIS adalah fitur yang telah merombak cara kita melakukan pembayaran. Namun, lebih dari sekadar teknologi, QRIS adalah sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang keunggulan pembayaran digital QRIS Cross-Border muncul sebagai solusi canggih untuk membantu mengoptimalkan sistem pembayaran lintas batas. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana digitalisasi melalui QRIS Cross-Border dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di ASEAN, dengan fokus pada upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang keunggulan pembayaran digital dengan QRIS dan manfaatnya sebagai bagian dari misi Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di ASEAN.
Digitalisasi melalui QRIS Cross-Border
QRIS adalah solusi yang mengubah paradigma dalam dunia transaksi. Fitur ini memungkinkan pembayaran digital yang cepat dan efisien melalui pemindaian kode QR. Pentingnya digitalisasi dan QRIS Cross-Border berdampak besar pada ekonomi, terbukti melalui data Bank Indonesia (BI) mencatat, sampai dengan Juni 2023, jumlah merchant QRIS telah mencapai angka 26,7 juta dengan total jumlah pengguna QRIS sebanyak 37 juta pernah menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran, dan sebagian besar dari mereka merasa terbantu oleh kemudahan QRIS dalam bertransaksi. Mayoritas pengguna juga melaporkan bahwa mereka tidak mengalami kesulitan saat menggunakan QRIS. Jumlah tersebut sudah mencapai 82% dari total target pengguna 45 juta di tahun 2023.
Berdasarkan sumber yang sama, penggunaan QR Standar Indonesia (QRIS) telah mengalami peningkatan signifikan selama pandemi Covid-19. Hingga tanggal 30 Desember 2020, QRIS telah terhubung dengan sekitar 5,8 juta pedagang ritel di seluruh Indonesia. Data ini menunjukkan peningkatan 88% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mayoritas pedagang yang mengadopsi QRIS adalah Usaha Mikro dan Kecil, yang mencapai 3,6 juta jiwa dan 1,3 juta jiwa masing-masing. Peningkatan penggunaan QRIS juga mencakup Pelaku Usaha Kecil dengan lonjakan 316%. Dengan QRIS, Bank Indonesia berharap dapat mempercepat digitalisasi UMKM dan mendorong inklusi keuangan.
Peranan Kebijakan Pemerintah dalam Menyokong QRIS Cross-Border
QRIS Cross-Border memiliki peran sentral dalam misi Indonesia untuk meningkatkan konektivitas pembayaran lintas negara di ASEAN. Kerjasama antara bank sentral di negara-negara ASEAN, Bank Indonesia (BI) telah menjalin kerja sama dengan bank sentral dari lima negara ASEAN, yaitu Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, Bank of Thailand, Bangko Sentral ng Pilipinas, dan Monetary Authority of Singapore dalam upaya mengimplementasikan konektivitas sistem pembayaran lintas negara di wilayah ASEAN. Kesepakatan ini akan diresmikan melalui sebuah perjanjian kerja sama (MOU), yang mencerminkan peran penting Indonesia dalam memimpin di wilayah tersebut dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menekankan bahwa Regional Payment Digital Connectivity dengan lima negara ASEAN adalah langkah konkret dalam mendukung pemulihan ekonomi, memberikan kemudahan dalam penggunaan QRIS di berbagai negara, dan menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Kerja sama ini menegaskan komitmen BI dalam memperluas digitalisasi sistem pembayaran, mendorong integrasi, dan meningkatkan efisiensi transaksi ekonomi dan keuangan digital. Melalui pengadopsian kebijakan dan regulasi yang termasuk menetapkan standar QRIS konsisten di seluruh negara anggota ASEAN, melindungi data dan privasi pengguna, mengatur keamanan transaksi, menerapkan sanksi, dan mengawasi lembaga keuangan penyedia layanan. BI juga merencanakan perluasan penggunaan QRIS Tarik Transfer Setor (TTS) dan terus berupaya memperluas QRIS antarnegara. Upaya-upaya ini menunjukkan upaya konkret BI dalam memajukan ekonomi digital serta mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui digitalisasi sistem pembayaran.
Peningkatan Pemahaman Terhadap QRIS Cross-Border
Namun, dari banyaknya persentasi kepuasan dan prestasi kemajuan ekonomi berbasis QRIS, tidak dapat dipungkiri masih adanya terdapat sebagian masyarakat yang masih merasa ragu tentang penggunaan QRIS dan keamanan transaksinya. Hal tersebut dapat disebabkan ketidaktahuan penguasaan teknologi ataupun akses teknologi yang sulit, terkhusus pada daerah pedalaman atau tertinggal, hal tersebut tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam memantapkan kedaulatan digitalisasi ekonomi berbasis QRIS di Indonesia dan ASEAN, edukasi lebih lanjut dan penyediaan fasilitas sangat penting untuk menghilangkan keraguan ini.
Pemerintah dan pihak terkait, seperti pelaku bisnis dan usaha, terkhusus pada mereka yang telah menerapkan QRIS dapat menjadi pihak utama yang meningkatkan jumlah adopsi pembayaran digital dengan melakukan beberapa upaya, seperti menyertakan materi pembayaran digital dan QRIS dalam kurikulum sekolah untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada generasi muda. Selain itu, memberikan subsidi atau cashback kepada mereka yang menggunakan QRIS dalam transaksi mereka sebagai daya tarik tambahan juga dapat meningkatkan adopsi pembayaran digital. Melakukan mitra dengan perusahaan teknologi dan sektor swasta untuk penyediaan fasilitas penunjang, seperti sarana akses internet dan mengembangkan program edukasi tentang QRIS baik melalui webinar, media social, artikel, infografis, serta mengadakan lomba dan kompetisi yang fokus pada kreativitas generasi muda dalam pemanfaatan QRIS untuk mempromosikan ekonomi lokal, seperti event "BI Digital Content Competition 2023". Dengan melakukan upaya-upaya ini, akan mempercepat adopsi pembayaran digital dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal. Kita pun sebagai individu dapat berperan aktif sebagai promotor sistem pembayaran QRIS. Mengenai hal ini, berbagi pengalaman melalui studi kasus dan testimoni mengenai keuntungan yang didapat, menjadi cara yang efektif. Dengan menyampaikan kontribusi QRIS dalam meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya transaksi, dan membuka peluang bisnis baru, kita dapat menginspirasi banyak pihak.