Mohon tunggu...
Ari Kurniawan
Ari Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Your Favorite Balinese Blogger

Blogger sejak 2007, menulis tentang banyak hal di idearik.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

4 Langkah Sederhana Membantu Mengatasi Masalah Pangan

17 September 2015   17:16 Diperbarui: 17 September 2015   17:16 2205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 16 Oktober 2015 mendatang, kita akan memperingati Hari Pangan Sedunia ke-35. Buat kamu yang saat ini bisa makan di Rumah Makan Padang, KFC atau McD bersyukurlah! Karena, di luar sana, saudara-saudaramu harus berusaha keras untuk bisa makan dan setiap harinya selalu dihantui akan ancaman kelaparan esok hari.

Kita harus sadari, masalah pangan bukan hanya terjadi di Indonesia. Masalah pangan telah menjadi masalah global, banyak negara yang masih belum mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya. Ada yang karena kekurangan produksi dalam negeri, tapi ada pula yang karena masyarakatnya tidak bisa memiliki akses pada pangan, bukan karena bahan pangannya tidak ada, tapi masyarakat disana tidak memiliki cukup uang untuk membeli pangan yang layak dan bergizi untuk mereka.

Berikut ini adalah 4 hal sederhana yang merupakan sebuah kontribusi yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah pangan nasional dan global :

1. Tidak Menyia-nyiakan Makanan

Pada 2013, PBB menyebut bahwa ada 1 dari 8 penduduk di planet ini yang masih mengalami kelaparan. Tahun 2014, angka mereka yang mengalami kelaparan diprediksi sudah mencapai 915 juta orang. Dan kamu tau berapa perkiraan jumlah mereka yang mengalami kelaparan tahun ini? 1 Milyar orang diprediksi mengalami kelaparan pada 2015!

Jumlah tertinggi berada di kawasan Asia Pasifik dengan jumlah lebih dari 600 juta orang sementara sisanya ada di sub-sahara Afrika serta belahan lain di seluruh dunia.

Dengan menyia-nyiakan makanan, kamu berarti tidak pernah bersyukur pada apa yang bisa kamu nikmati saat ini. Di luar sana, ada 1 milyar orang lebih yang ingin bisa makan enak seperti kamu, sayangnya mereka tidak bisa seberuntung dirimu. Kamu bilang tidak suka makan inilah-itulah, rasa makanannya tidak sesuai seleramulah dan bla bla bla... Padahal, ada orang di luar sana yang masih tidak peduli nutrisi, kebersihan dan rasa makananya, selama mereka bisa makan.

Mulai sekarang, jangan pernah menyia-nyiakan makananmu lagi. Perkirakan dahulu jumlah yang bisa kamu santap atau yakinlah bahwa kamu akan memakan makanan tersebut.

2. Tidak Buang Sampah Sembarangan

Membuang sampah sembarangan baik ke air maupun di sembarang tempat memberikan dampak pada lingkungan. Jika kamu membuang sampah non-organik apalagi yang beracun ke tanah, kualitas tanah tentu akan berkurang, membuatnya kurang subur dan tidak bisa ditanami tanaman untuk keperluan pangan.

Membuang sampah sembarangan di sungai bahkan lebih berdampak besar lagi. Jika sepanjang aliran sungai tersebut digunakan untuk irigasi, sampah yang dibuang sembarangan akan berpotensi menyumbat saluran irigasi ke sawah-sawah, pada tingkat yang lebih mengerikan, sampah akan mempengaruhi biota dan tanaman di persawahan atau pada tingkat paling berbahaya, bisa membuat persawahan dan apa yang ditanam menjadi terkontaminasi oleh racun.

Belum lagi jika aliran sungai tersebut sampai di laut, dan begitu pula dengan sampah-sampahnya. Sampah-sampah non-organik yang bisa terpecah menjadi kecil seperti sterofoam sangat mungkin dimakan oleh ikan, dan siapa yang akan menikmati ikan pemakan sterefoam itu? Kita!

3. Hemat Energi dan Menanam Pohon

Ada 3 kendala utama dalam permasalahan pangan secara global. Pertama adalah ketersediaan air. Siklus air saat ini bisa dibilang sudah rusak, daur air tidak terjadi dengan baik, menyebabkan kita tidak bisa menyimpan kelebihan air di musim hujan, menyebabkan terjadinya banjir hingga pada akhirnya, kita akan kekurangan air di musim kemarau. Air saat musim hujan yang seharusnya tertahan dan terserap ke tanah, maka mengalir, lebih tepatnya terbuang begitu saja ke laut.

Masalah kedua adalah perubahan iklim. Perubahan iklim sangat mempengaruhi hasil panen, ketika suatu daerah seharusnya sudah menghadapi musim kering dan petani siap dengan tanaman yang tidak memerlukan banyak air, justru terjadi hujan deras yang membuat tanaman menjadi busuk karena kelebihan air dan sebaliknya. Dan, hal tersebut tentunya mempengaruhi jumlah hasil panen yang bisa dihasilkan.

Kendala terakhir adalah hama. Hama memang sudah ada sejak lama, tapi perubahan iklim telah menganggu siklus hidup hama. Beberapa hama yang seharusnya jumlahnya berkurang karena larvanya mati saat musim hujan, justru tidak terjadi dan membuat jumlah mereka meledak dalam angka yang mengerikan. Selain menggagalkan panen juga menempati tempat yang tidak seharusnya, itulah yang terjadi ketika ada serangga atau ulat dalam jumlah besar yang tiba-tiba muncul di suatu wilayah.

Nah, langkah untuk mengatasinya sebenarnya sederhana, yaitu menghemat penggunaan energi dalam kehidupan sehari-hari dan mulai menanam pohon. Efeknya mungkin tidak instan, tapi setidaknya bisa bertahan dalam jangka panjang.

4. Makan Beragam (4 Sehat 5 Sempurna)

Yap, ini kontribusi sederhana dan enak yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah pangan. Biar saya jelaskan kenapa :

Dengan makan beragam makanan, kamu telah mengkonsumsi hasil panen dan alam dari berbagai sektor seperti pertanian, peternakan dan perikanan. Memberikan pendapatan pada para petani, peternak dan nelayan, apalagi kalau makanan yang kamu makan berasal dari bahan pangan lokal, tentu kamu telah memberikan pendapatan pada saudara sebangsa dan setanah airmu.

Dengan makan makanan beragam pula, kamu telah mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan pangan saja. Supaya kamu tau, ketergantungan pada satu sumber pangan saja akan menyebabkan jumlah permintaan lebih tinggi dari pasokan, demand > supply, menyebabkan harga bahan pangan tersebut menjadi lebih tinggi. Makan makanan yang beragam telah meratakan jumlah permintaan pada setiap bahan pangan, memberikan banyak sekali keuntungan.

  1. Para petani untung, karena mereka tidak harus menanam satu jenis tanaman saja setiap musim tanam. Mereka bisa melakukan rotasi tanaman mengikuti pasar dan mendapat pendapatan lebih tinggi.
  2. Rotasi tanaman akan bermanfaat bagi tanah, karena tanah bisa 'beristirahat' dan mengembalikan kesuburannya saat terjadinya rotasi tanaman. Hal ini juga mencegah terakumulasinya patogen dan hama pada satu jenis tanaman saja, membuat tanamanan jenis tersebut menjadi gagal panen di masa mendatang.
  3. Keuntungan terakhir bisa dirasakan oleh dirimu sendiri. Dengan makan 4 sehat 5 sempurna, tentu segala jenis nutrisi yang diperlukan oleh tubuhmu akan terpenuhi kan?

Sekian dulu artikel ini, Selamat Hari Pangan Sedunia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun