Mohon tunggu...
Arik susanti
Arik susanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya adalah seorang pendidik yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dan pengajaran

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Sharing Pengalaman: Mengantarkan Anak Masuk Fakultas Kedokteran Universitas Jember Melalui Jalur SNBP

10 Januari 2025   10:08 Diperbarui: 10 Januari 2025   10:08 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki musim pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), para orang tua di seluruh Indonesia mengambil peran aktif dalam mendukung anak-anak mereka untuk mempersiapkan diri masuk perguruan tinggi negeri (PTN) sesuai dengan bakat dan minat melalui jalur prestisius ini. SNBP, yang menjadi salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri (PTN) tanpa ujian tulis. SNBP menitikberatkan pada prestasi akademik siswa selama masa sekolah. Untuk itu, banyak orang tua menjadi lebih fokus untuk mendampingi  putra putri mereka dengan mempersiapkan dokumen hingga memberikan dukungan moral.

Persiapan untuk SNBP tidak hanya melibatkan aspek akademik, tetapi juga melihat kegiatan  putra putri kita untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler karena kegiatan non akademuk juga menjadi salah satu penilaian tambahan dalam seleksi SNBP. Kondisi ini juga saya alami setahun yang lalu ketika saya mendampingi anak saya untuk mengikuti jalur masuk SNBP.

Memang dari awal, anak pertama saya, Najwa, sejak kecil bercita-cita untuk menjadi dokter. Ketika teman-temannya bercita-cita menjadi pilot atau pengusaha, Najwa, dengan yakin berkata, "Aku ingin jadi dokter, Ma." Ternyata, impian tersebut tidak berubah hingga is duduk di bangku SMA. Tetapi, kami sangat sadar bahwa Fakultas Kedokteran (FK) merupakan salah satu jurusan yang paling kompetitif di hampir semua perguruan tinggi di Indonesia.

Untuk itu, kami, selaku orang tua mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, terutama ketika  anak saya ingin masuk PTN melalui jalur SNBP. Langkah pertama yang  kami lakukan adalah, kami mengikutka anak saya dalam bimbingan belajar agar kemampuan akademiknya meningkat. Salah satu  syarat untuk masuk PT melalui jalur SNBP adalah dengan dia harus masuk eligible dulu di sekolahannya. Meskipun seorang  siswa memiliki prestasi non akademik yang banyak, tetapi  kalau nilai akademiknya tidak memenuhi persyaratan, maka anak atau siswa tersebut tidak akan eligible atau mendapatkan  kuota untuk mendaftar di PT melalui jalur SNBP.  Dengan  bergabung dalam bimbingan belajar, anak kami akan termotivasi untuk belajar secara tekun. Selain itu, nilai raport setiap semester selalu kami pantau dan kami selalu menyarankan agar ada peningkatan nilai  di setiap semester. Ada rumor, jika nilai  rapot setiap semester naik, maka kemungkinan untuk diterima di PT cukup signifikan.

Selain, ikut bimbel yang mendukung kegiatan akademik anak saya, kami juga mendorong anak saya untuk aktif dalam kegiatan ektras kurikuler. Untuk kegiatan ekstra, anak saya ikut karya tulis ilmiah (young scientist) di sekolahnya. Dia, ikut beberapa perlombaan karya tulis ilmiah baik dalam tingkat nasional maupun internasional. Alhamdulillah untuk kompetisi karya tulis ilmiah tingkat internasional, anak saya mendapat gold medal, sedangkan untuk tingkat nasional ada yang dapat juara 2 atau tiga. Bahkan, anak saya juga  punya pengalaman yang kurang menyenangkan, yaitu ketika ikut  Olimpiade Peneliti Siswa Indonesia (OPSI), timnya anak saya belum  dapat masuk final. Dia dan timnya sangat sedih sekali, sehingga kami selalu memotivasinya untuk terus berkarya di bidang yang lainnya. Sekedar informasi, lomba karya tulis ilmiah atau lomba esai yang diikuti anak saya sudah disesuaikan dengan jurusan  yang akan dipilih di SNBP.

Untuk itu, anak saya, Najwa, harus dapat mengelola watunya dengan baik dan bijaksana. Dia harus dapat membagi waktunya    antara belajar, mengikuti kegiatan tambahan (menyelesaikan proyek penelitian), serta mempersiapkan diri untuk ujian. Untuk itu, kami, selaku orang tua selalu mendampingi kegiatanya dan memastikan bahwa dia tidak terlalu Lelah dan tetap menjaga kesehatan untuk mencapai tujuan. Tak lupa, kami selalu berdoa kepada Allah agar cita-cita yang diinginkannya  dapat tercapai.

Untuk diketahui bahwa nilai akademik yang dipakai untuk jalur SNBP adalah nilai rapor di SMA mulai dari semester 1 sampai dengan 5. Ketika  diumumkan bahwa jalur SNBP sudah dibuka, kami mendapatkan informasi bahwa  anak kami, Najwa, eligible untuk mendaftar PT melalui jalur SNBP. Pertam kali,yang kami lakukan adalah kami menghitung rata-rata nilai anak saya, serta nilai 2 mapel pendukung  yang sesuai dengan jurusan yang dia pilih. Karena dia memilih FK, maka 2 mata pelajaran pendukungnya adalah Biologi dan Kimia. Pada awalnya, anak saya berkeinginan untuk mendaftar FK di Unair, dan hampir semua teman-teman di sekolahnya juga ingin mendaftar di FK  Unair. Padahal dalam SNBP, saingan terbesar adalah teman-teman mereka sendiri bukan siswa-siswa dari sekolah lainnya.

Untuk itu, kami diundang di sekolah untuk memperoleh pengarahan dari sekolah terkait dengan tip dan trik agar diterima di PT sesuai dengan  bakat dan minat siswa melalui jalur SNBP. Pertama, sekolah menunjukkan jumlah siswa yang diterima di PTN tahun sebelumnya berdasarkan track record sekolah tersebut dan pengalaman belajar atau portofolio kakak kelas mereka terdahulu. Cukup diketahui bahwa rata-rata siswa SMA itu semua ingin menjadi dokter dan rata-rata mereka memilih UNAIR. Selanjutnya,  kepala sekolah dan guru BK juga menyampaikan bahwa untuk menjadi dokter, tidak hanya  di Unair, banyak PTN yang memiliki  jurusan kedokteran dan sekarang sudah banyak PTN yang membuka jurusan kedokteran baru, seperti UNESA, ITS, UPN, UM dan masih banyak lagi. Berbekal dari penjelasan kepala sekolah dan guru BK tersebut, saya mengajak anak saya berdiskusi untuk melihat realita yang ada, yaitu nilai rata-rata dan nilai rata2 dua mapel tersebut.

Setelah berdiskusi panjang kali lebar, kami memutuskan untuk mengambil jurusan kedokteran Universitas Jember. Sebelum itu, saya juga  mengajak anak saya untuk kampus tour di Universitas Jember (UNEJ) agar dia memiliki gambaran seperti apa UNEJ tersebut serta bagaimana lingkungan belajar dan sosial masyarakatnya. Baru setelah itu, anak saya yakin untuk memilih jurusan kedokteran di Universitas Jember. Sambil menunggu pengumuma, tak lupa kami selalu berdoa agar anak kami dapat diterima di FK UNEJ.

Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Kami,  saya, suami, adek  dan  Najwa, duduk bersama di depan laptop untuk membuka hasil seleksi. Tangannya gemetar saat memasukkan nomor pendaftaran. Ketika layar menunjukkan kata-kata "Selamat! Anda diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Jember melalui jalur SNBP", tangis kami pecah. Saya memeluk Najwa erat. Semua perjuangan, pengorbanan, dan doa kami akhirnya terbayar. Ini bukan hanya kemenangan Najwa, tetapi juga kebahagiaan bagi seluruh keluarga.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun