Daerah Istimewa Yogyakarta terkenal akan berbagai tempat wisata, mulai dari Malioboro, Hutan Pinus, Pantai Parangtritis, hingga Tebing Breksi. Destinasi-destinasi wisata tersebut memiliki nuansa yang berbeda-beda dan wisatawan dapat berkunjung sesuai dengan suasana yang ingin didapatkan.
Salah satu destinasi wisata yang menyuguhkan suasana berbeda adalah Studio Alam Gamplong yang berlokasi di Desa Gamplong, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Tempat wisata ini menawarkan konsep masa kolonial Belanda yang sangat menarik dan terasa nyata.
Studio Alam Gamplong awalnya merupakan tempat pengambilan gambar untuk film Sultan Agung dan Bumi Manusia karya Hanung Bramantyo yang memiliki latar waktu zaman penjajahan Belanda. Selesai proses shooting film, set yang telah dibangun tidak dirobohkan melainkan diberikan kepada Bupati Sleman, Sri Purnomo untuk dijadikan tempat wisata baru yang kemudian diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Juli 2018.
Begitu memasuki Studio Alam Gamplong, pengunjung seolah dibawa ke masa lalu, dapat melihat keadaan pada masa penjajahan Belanda. Pengunjung akan disajikan dengan jajaran bangunan Belanda yang memikat mata. Mulai dari rumah, toko roti, hotel, apotek, hingga rel kereta beserta keretanya yang semuanya dibuat semirip mungkin dengan keadaan asli zaman dahulu. Selain bangunan-bangunan Belanda yang tampak megah dan menawan, terdapat pula pemukiman pribumi yang terdiri dari rumah-rumah bambu sederhana dan kumuh. Tidak lupa juga Pecinan yang merupakan tempat tinggal orang-orang Cina pada masa itu.
Atraksi utama dari Studio Alam Gamplong adalah Rumah Annelies. Rumah Belanda yang menjadi tempat tinggal tokoh dalam film Bumi Manusia. Rumah tersebut diset lengkap dengan perabotan yang estetis. Di halaman rumah juga terdapat kereta kuda serta meriam yang tambah memperkental suasana kolonial. Di Studio Alam Gamplong juga berdiri bangunan benteng yang tampak kokoh.
