Benteng ini semakin dikukuhkan sebagai benteng usai dibangun permanen di masa pemerintahan Sultan Buton ke-empat yaitu Sultan La Elangi yang berjulukan Sultan Dayanu Iksanuddin. Bahkan pada masa kejayaan Kesultanan Buton, keberadaan benteng keraton berdampak besar terhadap eksistensi Keraton Buton selama lebih dari empat abad. Musuh berpikir dua kali jika ingin menyerang Kesultanan Buton (Kompas.com, 13/06/2022).
Kisah "kebesaran" Benteng Keraton Buton adalah mirip dengan proses pendirian Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah yakni dipergunakannya campuran putih telur sebagai perekat batu kapur atau gamping menjadi bangunan benteng.
Berbeda dengan pembangunan benteng di negara-negara Barat, Benteng Keraton Buton dibangun karena swadaya masyarakat Buton ketika itu. Unsur gotong royong terbukti menjadi identitas kebudayaan kita.
Saya bisa menjejak ke Benteng Keraton Buton usai terkesiap dengan kujungan Presiden Joko Widodo ke Buton yang disambut meriah warga Baubau. Jokowi dianugerahi gelar kehormatan Kesultanan Buton "La Ode Muhammad Lakina Bhawaangi yi Nusantara" di Baruga Keraton Kesultanan Buton di Baubau (27/09/2022).
Gelar yang disandang Presiden Jokowi tersebut bermakna seorang laki-laki yang memiliki sikap dan perilaku yang mulia, rendah hati, sopan santun, arif dan bijaksana. Selain itu juga jujur, adil, bertanggung jawab, memberi teladan dan panutan, serta memiliki komitmen yang tinggi dalam menyejahterakan dan memakmurkan seluruh rakyat di Nusantara.
Datang dan Kunjungi Benteng Keraton Buton
Kerap kita mempunyai keinginan untuk bisa mengunjungi artefak-artefak bersejarah di mancanegara padahal keagungan dan kebesaran peninggalan sejarah Nusantara layak untuk kita prioritaskan. Belum semua peninggalan bersejarah di tanah air sempat kita kunjungi mengingat begitu tersebarnya khasanah peninggalan di berbagai daerah dan kurang terpromosikannya tempat-tempat bersejarah tersebut.
Bandar Udara Betoambari di Baubau memiliki akses penerbangan dari Makassar dan Kendari. Panjang landasan Betoambari yang masih terbatas, baru bisa didarati pesawat berjenis baling-baling. Maskapai Wings Air mengoperasikan pesawat berjenis ATR 72-500/600. Dari Kendari, ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara menuju Baubau juga bisa menggunakan moda transportasi kapal cepat dengan waktu tempuh 5 jam perjalanan
Jika ingin lebih merasakan sensasi perjalanan dan lebih mengenal Buton lebih dekat, bisa memilih jalur darat seperti pilihan saya saat menyusuri jalan darat dari Kendari dengan menyeberang laut menggunakan feri. Dari pelabuhan Amolengo di Konawe Selatan menuju Pelabuhan Labuan Bajo di Buton Utara, perjalanannya hanya membutuhkan 35 menit.
Dua kapal feri masing-masing KMP Semumu dan KMP Rajawali berkapasitas 23 kendaraan dan 300 penumpang menjadi alternatif transportasi melihat keindahan Baubau, Buton dan Benteng Keraton Buton.