Mohon tunggu...
Ari Junaedi
Ari Junaedi Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar, Konsultan, Kolomnis, Penulis Buku, Traveller

Suka membaca, menikmati perjalanan, membagi inspirasi, bersilaturahmi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Metamorfosis Daerah Tambang Menjadi Spot Wisata

25 April 2023   23:21 Diperbarui: 1 Mei 2023   06:51 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nantinya jika IKN telah operasional dan para pegawainya ingin menghilangkan kepenatan maka Kotabaru telah siap menjadi rujukan untuk "healing". Tidak hanya wisata bahari, Kotabaru juga memiliki wisata pegunungan, wisata budaya bahkan wisata religi. Semuanya komplit tersedia di Kotabaru.

Paradigma "kekayaan tambang bersifat terbatas sedangkan manfaat pariwisata terus lestari" begitu dipegung teguh oleh Bupati Kotabaru Sayed Jafar. Dirinya sadar, karunia tambang dan bahan galian yang dimiliki Kotabaru seperti batubara, emas, marmer, batu gamping, dan pasir kuarsa akan menyusut dan habis pada suatu waktu nanti.

Warga Kotabaru tidak boleh terus mengandalkan dengan rezeki tambang tetapi harus mampu mengolah karunia alam yang telah tersedia yakni keindahan alam dan peninggalan sejarah. Pantai Tamiang yang eksotis, Pantai Gendambaan yang bersebelahan dengan bukit-bukit serta Siring Laut yang berada tepat di ibukota kabupaten menjadi potensi wisata pantai yang menarik.

Bukit Mamake dan Bapake SJA yang memiliki spot menarik dari ketinggian, menjadi salah satu maskot pariwisata unggulan. Minat milenial untuk wisata glamping pun juga tersedia di Mamake dan Bapake. Keindahan senja di Kotabaru paling pas dilihat dari Mamake dan Bapake.

Sementara wisata edukasi berbasis konservasi lingkungan, Kawasan Hutan Meranti menjadi salah satu keunikan Kotabaru tersendiri. Pohon Meranti yang terancam punah, berhasil dijaga kelestariannya. Kini Kawasan Hutan Meranti selalu menjadi salah satu tujuan kunjungan "wajib" bagi siapa saja yang bertandang ke Kotabaru.

Beberapa kepala daerah seperti dari Mamuju, Barru, bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang berkunjung ke Kotabaru menyebut Kawasan Hutan Meranti adalah salah satu keberhasilan pariwisata berbasis kehutanan dan lingkungan. Di dekat areal Kawasan Hutan Meranti juga ada Air Terjun Tumpang Dua yang mempesona.

Sejak tahun 2016 yakni masa awal kepemimpina Bupati Sayed Jafar, realisasi pendapatan yang mendukung sektor pariwisata yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kotabaru baik melalui pajak maupun retribusi daerah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Pajak dari hotel di tahun 2016 mencapai Rp 369.096.987,- sedangkan di tahun 2022 melambung menjadi Rp 602.450.488,-. Jika pajak dari restoran di tahun 2016 beroleh Rp 7.569.218.247,- maka di tahun 2022 sudah menembus Rp 8.964.236.538,-.

Sementara pendapatan dari retribusi daerah yang dikelola Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga seperti pelayanan tempat rekerasi dan olahraga serta tempat parkir memperoleh Rp 123.432.000,- di tahun 2016 maka capaiannya di tahun 2022 bisa meraup Rp 1.299.759.000,-

Melihat deretan angka-angka kenaikan pendapatan dari sektor pariwisata Kotabaru hendaknya jangan dikomparasi dengan pariwisata Bali karena memang tidak "apple to apple" atau dengan kemonceran pariwisata di Kota Batu, Jawa Timur.

Justru yang harus dipahami adalah strategi pariwisata begitu "bernas" sekaligus "cerdas" yang dipilih dan ditempuh oleh Bupati Kotabaru bersama jajarannya. Kotabaru bisa membalikkan stigma "dari kejayaan tambang" bertransformasi sebagai daerah yang bergeliat dan berhasil membangun sektor pariwisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun