Mohon tunggu...
Ari Iswahyudi
Ari Iswahyudi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa psikologi UIN MALIKI MALANG Angkatan 2o13

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penelitian tentang fenomena berfoto 2014

29 Agustus 2014   22:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:09 4095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengetikan bab 5

25 juni 2014

21.00 wib

Pengeditan

26 juni 2014

19.00 wib

Penjilidan

LanjutanTabel.2

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil observasi yang telah dilakukan maka dapat dianalisis dan dapat menjelaskan dan menjawab rumusan-rumusan masalah yang telah dibuat.

A.Gaya Berfoto Merupakan Sebuah Kebudayaan

Fenomena gaya berfoto sangat tren belakangan ini ditambah dengan munculnya fenomena Selvie (foto sendiri). Lantas, apakah gaya berfoto merupakan sebuah kebudayaan baru?. Jawabannya adalah iya. Jika ditinjau dari defenisi kebudayaan sendiri yaitu seluruh system , gagasan, dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupa bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan belajar(Koentjaraningrat, 1996). Serta defenisi yang digagas oleh Herkovit yang menjelaskan bahwa kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan manusia. Dari beberapa defenisi diatas sangat berkorelasi dengan fenomea gaya berfoto sendiri, hal ini dikarenakan gaya-gaya yang muncul ketika berfoto merupakan hasil cipta manusia dalam kehidupan masyarakat. Selain itu gagasan ini didukung oleh hasil observasi dan wawancara kepada 10 mahasiswa UIN MALIKI MALANG yang semuanya menyatakan bahwa mereka mendapat gaya berfoto secara alami dari diri mereka walaupun hanya sedikit yang didapat dari proses meniru orang lain atau dengan kata lain terdapat proses belajar dari sebuah kebudayaan.

Selain itu fenomena gaya dalam berfoto juga mengandung unsure kebudayaan yang digagas oleh B.Maknownski yaitu keseniaan. Segabaimana ketika kita melakukan pose-pose atau bergaya saat berfoto pada hakikatnya adalah sebuah seni yang kita cipakan. Salah seorang tokoh Antropologi bernama R.Linton menjelaskan bahwa suatu kebudayaan harus diteruskan oleh anggota masyarakat lain. Didalam gaya berfoto juga merupakan kebudayaan yang telah diteruskan oleh anggota masyarakat lain. Hal ini dibuktikan dari penelitian DetikNET yang mengutip dari Huffington yang menjelaskan bahwa fenomena gaya berfoto telah dilakukan sejah dahulu, bahwa dari data yang telah didapat menjelaskan gaya foto tertua (selvie) telah ada sejak tahun 1893 yaitu foto yang dilakukan oleh pemuda asal Amerika Serikat yang bernama Robert Cornelus, serta pada tahun 1941 dilakukan oleh seorang wanita bernama Grand Dudhess Anastasia Nikolevna yang melakukan foto didepan cermin. Dan gaya-gaya berfoto itu pun diteruskan hingga sekarang.

Selain didukung oleh defenisi dan unsur, fenomena berfoto juga berkorelasi dengan sifat-sifat kebudayaan yang disampaikan oeh Stiadi(2007) yaitu :

e.Budaya terwujud dan tersalurkan dari prilaku masyarakat.

f.Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.

g.Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.

Sehingga memperkuat bahwa fenomena gaya berfoto merupakan sebuah kebudayaan baru.

B.Mengungkap Dampak Bergaya Dalam Berfoto.

Ketika seseorang melakukan gaya dalam berfoto maka akan banyak menimbulkan pro dan kontra. Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa terdapat dampak positif dan negative gaya dalam berfoto.

Dampak Positif

1.Menunjukkan persaan yang sedang kita alami.

2.Meningkatkan kepercayaan diri.

3.Menjadikan kita lebih ekspresif.

4.Memunculkan karisma.

5.Untuk menarik perhatian orang lain.

Dampak Negatif

1.Banyak orang lain yang mengangap kita alay.

2.Menutupi kekurangan atau kenaturalan diri kita.

Selain dampak diatas terdapat pula dampak lain yaitu ketika kita bergaya dalam foto dapat menginspirasi banyak orang misalnya ketika kita sering bergaya dengan lingkungan dan cara hidup sehat maka orang lain akan terinspirasi untuk melakukan hidup sehat. Namun terdapat dampak lain yaitu ketika kita sering meng Upload foto-foto kita kedalam social network maka dapat membahayakan hubungan kita pada kehidupan nyata. Hal ini berarti gaya-gaya yang kita lakukan dalam berfoto merupak sebuah media interaksi dengan orang lain meskipun tidak terdapat kontak fisik secara langsung. Contohnya ketika kita bergaya ceria dengan senyum dan wajah yang berseri-seri maka orang lain akan mengetahui bahwa kita sedang merasa bahagia dan senang sehingga terjadilah sebuh interaksi dengan orang lain dan ketika berkelanjutan akan menimbulkan sebuah komunikasi dengan orang lain.

C.Kriteria Gaya yang Sesuai Dalam Berfoto

Pada akhir observasi ini akan menjelaskan dan member gambaran tentang criteria yang baik dalam berfoto. Criteria ini dibagi atas tiga golongan yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa.

1.Anak-anak

Gaya yang sesuai dengan anak-anak harus bersifat ceria dan gembira. Hal ini dikarenakan pada usia anak-anak masih terkesan lucu, imut, dan Ekspresif. Sehingga gaya yang ceria(senyum, tertawa;) akan menjadikan anak terlihat bagus saat berfoto dan sesuai dengan usianya.

1.1.Contoh Gaya Berfoto Pada Anak-anak

Gambar.5

Httptljkids.blogspot.com

Gambar.6

Gambar.7

2.Remaja

Gaya foto yang dilakukan remaja akan lebih baik jika dilakukan dengan penuh ekspresif dan menggambarkan perasaannya. Hal ini dikarenakan pada usia remaja sangat senang untuk menarik perhatian orang lain atau menjadikan drinya sebagai pusat perhatian orang lain. Namun harus sesuai dengan etika, moral, dan batas wajar. Janganlah terlalu berlebihan karena dapat membuat anak-anak yang melihat akan meniriunya. Dalam hal ini para remaja dapat menggunakan gaya berfoto sisi kiri sebagiamana dijelaskan oleh Sam Kean bahwa sisi kiri wajah cenderung lebih ekspresif dari pada sisi sebelah kanan. Atau mengunakan gaya duck face yaitu memonyongkan kedua bibir karena gaya ini akan menambah unik dan menarik foto kita.

2.1.Contoh Gaya Berfoto Pada Remaja

Gambar.8

Foto remaja

Gambar.9

Foto remaja

Gambar.10

Foto remaja

3.Dewasa

Sedangkan pada golongan dewasa gaya berfoto akan lebih bagus jika dilakukan secara formal seperti, membusubgkan dada, senyum, serta menegapkan badan. Hal ini dikarenakan dapat menunjukkan rasa kewibawaan, kebijaksanaan, dan kedewasaan kita. Selain itu akan menghindarkan diri dari cibiran orang lain tentang diri kita misalnya, pembicaraan seseorang yang mengatakan sudah dewasa tapi masih bertingkah seperti anak-anak.

3.1.Contoh Gaya Berfoto Pada Golongan Dewasa

Gambar.11

Contoh Foto dewasa

Gambar.12

Contoh foto dewasa

BAB V

KESIMPULAN

A.KESIMPULAN

Jadi observasi yang bertemakan Fenomena gaya berfoto menyimpulkan :

1.Fenomena gaya yang sering dilakukan saat berfoto bukanlah sebuah hal yang iseng atau hal yang tidak wajar melainkan adalah sebuah kebudayaan yang berkembang didalam masyarakat. Hal ini dibuktikan bahwa semua hal yang terdapat didalam kebudayaan seperti defenisi, unsure, dan syarat terjadinya kebudayaan ada didalam fenomena gaya berfoto.

2.Disaat kita melakukan berbagai gaya dan pose didalam berfoto, ternyata memiliki dampak baik dan buruk yang akan kita dapatkan. Dampak baiknya kita dapat berinteraksi dengan orang lain dan dampak buruknya ketika kita salah dalam bergaya maka akan merusak privasi kita.

3.Kriteria berfoto yang sesuai dengan anak-anak, remaja, dan dewasa. Anak-anak harus ceria dan gembira(tertawa, tersenyum. Memperlihatkan gigi). Hal ini dikarenakan diusia anak-anak masih terlihat lucu dan imut sehingga akan lebih bagus ketika difoto ia merasa ceria dan bergembira. Remaja harus ekspresif, unik, trendi, atau memperlihatkan perasaan yang sedang ia rasakan. Hal ini dikarenakan dimasa remaja ingin menarik perhatian orang lain dan ingin menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian. Sedangkan dewasa akan lebih baik bersifat formal seperti menegapkan badan, pandangan lurus ke depan dan tersenyum dengan manis. Hal ini dikarenakan akan menambah kewibawaan dan kedewasaan pada foto kita.

B.PAPARAN KELEMAHAN PENELITIAN

Dalam observasi ini terdapat banyak kelemahan yaitu :

1.Terbatasnya waktu penelitian.

2.Banyaknya kegiatan peneliti sehingga menjadikan penelitian ini kurang maksimal.

3.Informan yang kurang banyak.

C.SARAN

1.Untuk Subjek

Bahwa dalam berfoto sangat membutuhkan berbagai macam gaya untuk menjadikan fotokita semakin hidup, namun harus sesuai dengan moral dan etika.

2.Untuk Pemerintah

Dewasa ini banyak sekali kebudayaan yang tidak disadarai keberadaanya seperti halnya fenomena gaya berfotoini. Sehingga akan menyebabkan kebudayaan-kebudayaan lama menjadi tergusur dan lama kelamaan akan menghilang. Jadi pemerintah harus berupaya agar masyarakat tetap mempertahankan kebudayaan mereka dan agar tidak tergusur dengan kebudayaan baru yang semakin marak.

3.Untuk penelitian selanjutnya

Akan lebih baik jika penelitian selanjutnya dilakukan secara lebih lama dan megkaji secara detail gaya-gaya dalam berfoto sehingga akan menyempurnakan penelitian tentang fenomena berfoto ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kuntjaraningrat. (1996). Pengantar Atropologi. Jakarta: Bineka cipta.

Saifuddin, A.F. (2005). Antropologi Kontemporer: Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta: Kencana.

Mulyana, Deddy. (2005). Komunikasi Efektif: Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Idrus M.(2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga.

Stiadi, Elli, dkk. (2009). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar . Bandung: Kencana

Soelaeman, Munandar.(2000). Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung: Arika Aditama.

gogle/Apa Kata Psikolog soal 'Foto Narsis' di Jejaring Sosial- Kompas.com Health.html.

gogle/Berpose duck face itu gangguan psikologis _ merdeka.com.html

gogle/Menurut Penelitian Sejarah, Ini Foto Selfie Pertama di Dunia - DetikForum.html

gogle/Mengapa Manusia Berfoto Cenderung Mengambil Sisi Kiri.html

LAMPIRAN

A.Data wawancara

1.Nama : M.Allah Bahrudin

Fakultas: Humaniora (bsi)

Alamat : Singosari, Malang

X : darimana mas Alam mendaptkan gaya saat berfoto ?

Y: saya mendapatkan gaya secara sepontan, biasanya tergantung dengan perasaan saya.

X : ketika sedang bergaya apa kerugian dan kelebihan yang mas alam dapatkan?

Y : kelebihanya menjadikan saya lebih ekspresif dan kekurangannya banyak teman-teman yang mengatai saya lebai.

X : menurut mas alam, bagaimana criteria gaya yang seharusnya dilakukan anak-anak, remaja, dan dewasa saat berfoto ?

Y: menurut hasil pengamatan saya, gaya yang dilakukan anak-anak saat berfoto adalah ceria karena akan menambah kelucuan mereka, remaja harus terlihat jaim (jaga image) untuk menjaga privasi mereka, sedangkan bagi orang dewasa harus formal karena akan terlihat dewasa dan wibawah.

2.Nama : Guruh

Fakultas : Saint dan teknologi (kimia)

Alamat : Sidoarjo

X: darimana mas guruh mendapatkan gaya-gaya saat sedang berfoto ?

Y: kalau saya tergantung mas, biasanya dari diri sendiri, namun kadang dari melihat anak-anak atau artis-artis di tv.

X: ketika bergaya saat berfoto apa kerugian dan kelebihan yang mas guruh dapatkan ?

Y: kalau kelebihannya, dapat menambah keren dan ganteng mas, tapi kalau kelemahannya biasa disindir alai sama temen-temen

X: terakhir, menurut pandangan mas, bagaimana gaya berfoto yang sesuai pada anak-anak, remaja, dan dewasa ?

Y: kalau anak-anak harus ceria mas, contohnya tertawa atau tersenyum karena mereka akan terlihat semakin lucu, kalau remaja lebih baik yang sedang-sedang saja, tidak terlalu formal dan tidak terlalu alai. Kalau dewasa harus formal agar terlihat gagah

3.Nama : Amir fahmi Amralloh

Fakultas : Tarbiyah(Pai)

Alamat : Ngantang, batu

X: darimana mas amirmendapatkan gaya-gaya saat sedang berfoto ?

Y: ya sendiri toh,

X: ketika bergaya saat berfoto apa kerugian dan kelebihan yang mas amir dapatkan ?

Y: kelebihan supaya tidak polos dan menambahkeren, kekurangan sering di tertawai anak-anak.

X: terakhir, menurut pandangan mas, bagaimana gaya berfoto yang sesuai pada anak-anak, remaja, dan dewasa ?

Y: kalau anak-anak harus natural dan ceria, kalau remaja alai dan ekspresif, dan dewasa formal.

4.Nama : Maftuh Hanani

Fakultas : Saint dan teknologi(kimia)

Alamat : Lamongan

X: darimana mas hanan mendapatkan gaya-gaya saat sedang berfoto ?

Y: dari diri sendiri tetapi kadang meniru gaya orang lain.

X: ketika bergaya saat berfoto apa kerugian dan kelebihan yang mas hanan dapatkan ?

Y: kelebihan supaya banyak orang yang tertarik dengan saya dan dapat mengerti perasaan saya, kekurangan sering di tertawai dan dikatai alai sama anak-anak, malah dulu hampr putus sama pacar, gara-gara saya foto mesrah dengan teman saya .

X: terakhir, menurut pandangan mas, bagaimana gaya berfoto yang sesuai pada anak-anak, remaja, dan dewasa ?

Y: kalau anak-anak harus ceria dan tersenyum, kalau remaja harus ekspresif dan unik, sedangkan dewasa harus formal seperti menegapkan badan dan apa adanya.

5.Nama : Muhammad faizul huda

Fakultas : Saint da teknologi(biologi)

Alamat : Nganjuk

X: darimana mas huda mendapatkan gaya-gaya saat sedang berfoto ?

Y: dari diri saya sendiri, mas kadang gayanya tergantung perasaan juga

X: ketika bergaya saat berfoto apa kerugian dan kelebihan yang mas dapatkan ?

Y: kelebihannya, saya bisa terlihat keren difoto, terus kekurangannya banyak orang yang mengerti tentang diri kita mas,

X: terakhir, menurut pandangan mas, bagaimana gaya berfoto yang sesuai pada anak-anak, remaja, dan dewasa ?

Y: kalau anak-anak harus ceria mas agar fotonya jadi bagus dan sesuai dengan umurnya, remaja harus unik dan trendi mas, kalau dewasa ya harus formal mas, supaya terlihat dewasa.

6.Nama : Kurnia Yasmin

Fakultas : Psikologi

Alamat : Malang

X: darimana mbk yasmin mendapatkan gaya-gaya saat sedang berfoto ?

Y: saat berfoto saya mengunakan gaya dari diri saya sendiri dan biasanya tergantung dengan suasana hati juga.

X: ketika bergaya saat berfoto apa kerugian dan kelebihan yang mbk dapatkan ?

Y: kelebihannya, saya akan lebih dikenal orang dengan gaya-gaya saya. Dan kelemahannya, orang-orang jadi tahu akan privasi kita.

X: terakhir, menurut pandangan mbk, bagaimana gaya berfoto yang sesuai pada anak-anak, remaja, dan dewasa ?

Y: kalau anak-anak harus unik dan gembira, kalau remaja akan lebih baik jika berfoto tanpa melihat kamera, dan dewasa tidak terlalau formal tapi juga tidak terlalu alai.

7.Nama:Ainun Jariyah

Fakultas : Psikologi

Alamat : Sumbawa

X: darimana mbk ainun mendapatkan gaya-gaya saat sedang berfoto ?

Y: saat berfoto saya mengunakan gaya saya sendiri, tapi biasanya juga meniru film-film korea

X: ketika bergaya saat berfoto apa kerugian dan kelebihan yang mbk dapatkan ?

Y: kelebihannya, menambah karisma saya dan menjadikan saya lebih ekspresif,kalau kekurangannya pembohongan, karena tidak memperlihatkan wajah kita yang asli

X: terakhir, menurut pandangan mbk, bagaimana gaya berfoto yang sesuai pada anak-anak, remaja, dan dewasa ?

Y: kalau anak-anak harus terlihat imut, kalau remaja lebih baik jika mengambarkan suasana hatinya, sedangkan dewasa harus senyum dengan anggun dan formal.

8.Nama: Dewi Mustirah

Fakulas : Psikologi

Alamat: Madura

X: darimana mbk dewi mendapatkan gaya-gaya saat sedang berfoto ?

Y: saat berfoto saya mengunakan gaya saya sendiri

X: ketika bergaya saat berfoto apa kerugian dan kelebihan yang mbk dapatkan ?

Y: kelebihannya,menjadikan saya lebih ekspresif,kalau kekurangannya orang lain dapat mengerti diri kita lewat gaya-gayayang kita lakukan.

X: terakhir, menurut pandangan mbk, bagaimana gaya berfoto yang sesuai pada anak-anak, remaja, dan dewasa ?

Y: kalau anak-anak harus terlihat ceria mas, terus harus memasang wajah bahagia.Kalau remaja harus eksis biar dikagumi orang, dan kalau dewasa harus formal dan bahagia.

9.Nama: Indana Zulfa

Fakultas: Psikologi

Alamat : Madura

X: darimana mbk indana mendapatkan gaya-gaya saat sedang berfoto ?

Y: saat berfoto saya mengunakan gaya saya sendiri namun kadang juga terinspirasi dari melihat film.

X: ketika bergaya saat berfoto apa kerugian dan kelebihan yang mbk dapatkan ?

Y: kelebihannya,lebih mempercantik wajah, kekurangnnya menjadikan orang lain akan privasi kita.

X: terakhir, menurut pandangan mbk, bagaimana gaya berfoto yang sesuai pada anak-anak, remaja, dan dewasa ?

Y: anak-anak akan lebih baik memasang wajah ceria karena sesuai dengan usianya, kalau remaja lebih baik berfoto dengan teman-temannya dan terlihat ekspresif, dan pada orang dewasa harus formal dan tidak boleh lebai

10.Nama : Vivi Anasari

Fakultas : Pikologi

Alamat: Jember

X: darimana mbk vivi mendapatkan gaya-gaya saat sedang berfoto ?

Y: saat berfoto saya mengunakan gaya saya sendiri

X: ketika bergaya saat berfoto apa kerugian dan kelebihan yang mbk dapatkan ?

Y: kelebihannya,manjadikan hasil foto saya lebih bagus dan wajah saya semakin cantik , kekurangnnya ketika saya mengupload foto saya di internet maka banyakorang lain yang menggoda saya

X: terakhir, menurut pandangan mbk, bagaimana gaya berfoto yang sesuai pada anak-anak, remaja, dan dewasa ?

Y: anak-anak harus bergaya unik dan ceria, remaja harus penuh ekspresif, dan dewasa harus terlihat dewasa dan formal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun