Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Berharap Tuah sang Penguasa

24 November 2024   21:00 Diperbarui: 24 November 2024   21:03 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat Pilkada Jakarta (Sumber: Shela Octavia/Kompas.com, 27 Novemver 2024)

Masa tenang. Gegap gempita kampanye telah selesai. Pemilukada semakin mendekat usai. Riuh debat tenggelam dalam keheningan. Meski terlarut dalam kesunyian, hasil survei telah menguasai berbagai media. Ada yang telah merasa kalah, ada yang merasa di ujung kemenangan. Seolah menjadi pertanda kemenangan, angka-angka menjadi tuhan bagi mereka yang berharap kemenangan. 

Menjadi penguasa seolah mampu menguasai segala. Karena sebuah perjuangan tak akan berakhir sebelum kekuasaan di tangan dan langgeng duduk di istana. Ribuan jalan dibentangkan dan ratusan cara terbuka lebar.  Tidak hanya asyik dengan program dan janji-janji tahunan, mendekati lawan dan menguasai kekuasaan bukan hal tabu untuk diperjuangkan. Kemenangan di tangan adalah kemenangan sebuah pertemanan. 

Mereka yang begitu dekat kekuasaan dijamin berkuasa, mereka yang tak sanggup menjadi teman, terjauhkan dan terlempar dari kekuasaan. Tidak ada kekuasan yang begitu kekal tanpa kedekatan, tidak ada jabatan gratis tanpa persahabatan. Kekuasaan membentuk jaringan keluarga yang begitu matang dengan berbagai macam penghitungan. Karena itulah, tuah sang penguasa selalu dianggap jaminan berkuasa. Tidak salah jika calon-calon penguasa begitu asyik bernego dan menjalin cerita. Entah di kedai kopi, di hotel mewah ataupun di berbagai macam acara, begitu asyik menyusun rencana. 

Karena itulah, tuah sang penguasa selalu dianggap jaminan berkuasa. Tidak salah jika calon-calon penguasa begitu asyik bernego dan menjalin cerita. Entah di kedai kopi, di hotel mewah ataupun di berbagai macam acara, begitu asyik menyusun berita. 

Simbol dukungan

Dukung-mendukung tak salah dilakukan. Aksi mempengaruhi warga lewat beragam strategi layak dilakukan. Kedekatan dengan kekuasaan atau mantan penguasa seolah menjadi garansi abadi untuk memang dalam setiap pemilihan. Kepada awak media, Ridwan terang-terangan menyebut pertemuannya dengan Jokowi dan Prabowo membahas Pilkada 2024 Jakarta. Mantan Gubernur Jawa Barat itu bahkan mengatakan, pertemuan tersebut merupakan bentuk dukungan Jokowi dan Prabowo untuk dirinya dan calon wakil gubernur pendampingnya, Suswono. (1)

Ada presiden dan ada mantan presiden yang dianggap mampu menyihir pemilih-pemilih muda. Bukan hanya Pak Joko Widodo, terkadang kehadiran Presiden Prabowo pun dianggap membuka jalan sebuah kemenangan untuk mengantar duduk di singgasana. 

Saat ditanya wartawan terkait dukungan Presiden ketujuh Joko Widodo untuk dirinya di Pilkada Jawa Tengah 2024. Calon gubernur Jawa Tengah nomor urut dua, Ahmad Luthfi mengaku, Joko Widodo memberikan dukungan penuh terhadap gagasan program-program yang dibawanya untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah, dalam konsep ngopeni dan nglakoni. 

“Pak presiden mendukung kita terkait program-program yang akan kita lakukan ke depannya,” jelas Ahmad Luthfi. Dengan adanya dukungan dari Presiden ketujuh RI Joko Widodo, pasangan calon gubernur Ahmad Luthfi dan calon wakil gubernur Taj-Yasin Maimoen, yang diusung sembilan partai parlemen, optimis memenangkan kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024. (2)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun