Bertahan, bertahanÂ
Meski tenaga kerja profesional dari berbagai negara; Korea Selatan, Filipina, India, Jerman, dan Tiongkok ikut andil membangun dan mempertahankan kehidupan pabrik ini, ternyata tidak menjamin perusahaan itu  tetap tegak berdiri dalam kehidupannya. Perlahan dan harus bertahan dalam kejayaannya, akhirnya tak mampu juga bertahan. Perusahaan tak mampu lagi menerima beban berat; pailit dan kebangkrutan di depan mata.Â
Pabrik itu merana dan butuh suntikan dana. Ribuan pekerja harus tetap bertahan dan tetap sibuk dengan pekerjaan. Kesibukan dan keramaian harus tetap tercipta agar kehidupan ribuan manusia tetap mampu menghidupi keluarga. Namun, masihkan ada kepedulian ketika masa keemasan telah ditanggalkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H