Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Elegi Sang Guru

12 November 2024   11:01 Diperbarui: 12 November 2024   11:06 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guruku (Sumber: Tumisu/pixabay.com)

Tetap bertahan 

Supriyani mungkin bukan satu-satu guru yang harus berhadapan dengan hukum dan penguasa. Sang Guru harus berhadapan dengan ketidakadilan penghasilan, intoleransi di tengah keberbedaan, kemiskinan moral, dan beragam tuntutan administratif.  Namun, ratapan tak pernah nyata, aksi pun harus selalu ada, guru harus tetap berhadapan dengan begitu banyak realita di dalam keluarga, di dalam masyarakat, dan di sekolah. Karena sejatinya, seorang guru tidak akan mendidik setiap anak menjadi robot, patung atau arca  semata.  

Kisah-kisah  perjuangan guru memang belum usai. Suara-suara sumbang masih nyaring terdengar. Aturan dan kebijakan  terkadang menghantui antara membela dan menenggelamkan karier semata.  Peluh memenuhi sekujur tubuh, rasa duka tak terelakkan. 

Bukan hanya bertahan dalam kebutuhan diri dan keluarga, guru-guru di negeri ini terseok-seok mempertahankan kehidupan. Namun, cinta dan pilihan hidup menjadi guru tak menumpulkan kehendak untuk bertahan meski terkadang  sang guru hanya menjadi antagonis sejarah belaka. 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun