Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pamor Kebudayaan yang Semakin Terpinggirkan

9 Februari 2024   08:06 Diperbarui: 9 Februari 2024   08:18 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Membangun Kembali Visi Budaya (Sumber: enricsagarra-pixabay.com)

Visi budaya tidak menarik untuk diangkap sebagai visi kekuasaan. Visi budaya hanya dianggap selalu membebani anggaran dan tidak penting seperti halnya pembangunan ekonomi atau keamanan. Maka, kekuasaan terkadang selalu menempat visi budaya bukan sebagai pembangunan prioritas dan  visi utama kekuasaan. Apalagi saat calon pemimpin menawarkan visi dan misi kekuasaannnya, begitu vulgar calon-calon pemimpin menawarkan  visi dan misi yang hanya berkutat pada ekonomi praktis belaka. 

Apalagi saat calon pemimpin menawarkan visi dan misi kekuasaannnya, begitu vulgar calon-calon pemimpin menawarkan  visi dan misi yang hanya berkutat pada aspek ekonomi praktis belaka.

Masa kampanye memang menjadi sarana untuk menarik massa berpihak kepada calon penguasa. Tawaran-tawaran manis selalu meninabobokan akal sehat dan nurani, bahkan mengingkari nilai-nilai kebaikan dan kebajikan dalam masyarakat. Kampanye  hanya dianggap upaya  menarik simpati massa. Janji bukan sumpah yang harus ditepati dan dilaksanakan.  

Kini, saatnya untuk membuka kembali tawaran-tawaran manis calon presiden yang akan memimpin negeri ini. Apakah diantara mereka ada yang begitu berminat, peduli, dan mempunyai komitmen kuat membangun kebudayaan Indonesia yang bermartabat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun