Innsbruck. Hawa dingin terasa kuat memeluk tubuh berpasrah kepada segenap rasa. Perbukitan dengan paduan warna putih, hijau dan hijau tampak elok memanjakan mata. Ternyata aku telah berdiri di antara Pegunungan Alpen.Â
Setelah melintas desa-desa nan indah, jalan-jalan mulus tanpa hambatan, pemandangan hijau nan penuh pesona, bus meluncur dari Altotting, Jerman dan sampai di bagian barat Austria, negara bagian Tirol, yakni Innsbruck.Â
Kota Insbruck adalah sebuah kota nan indah dengan pemandangan alam, danau, sungai dan warisan sejarah yang tak tergerus zaman. Sebagai pusat pemerintahan negara bagian Tirol, kota yang dihuni kurang lebih 300 ribu jiwa ini menjadi tujuan utama wisata Austria. Kota seluas 105 km2 ini dikelilingi indahnya Pegunungan Alpen. Sajian salju yang menyelimuti pegunungan seolah tak melepaskan dari begitu kuat memeluk perbukitan nan indah. Sepanjang mata memandang, putih salju putih menyelimuti kota.Â
Kota Innsbruck memang berada di Lembah Inn. Gunung-gunung tinggi mengelilingi kota ini,  sebelah utara gunung Nordkette (2.246 m) menjulang tinggi, sedangkan Gunung Patscherkofel (2.246 m) dan Serles (2.718 m) di sebelah selatan semakin melengkapi keindahan kota ini. Sunga Inn mengalir tepat di tengah kota dan sebuah jembatan dengan sebuah salib besar menjadi  simbol kesatuan kedua bagian kota ini. Maka, Innsbruck seringkali diartikan sebagai jembatan di atas Sungai Inn.Â
Sajian salju yang menyelimuti pegunungan seolah tak melepaskan dari begitu kuat memeluk perbukitan nan indah. Sepanjang mata memandang, putih salju putih menyelimuti kota.Â
Bukan hanya keindahan alam yang begitu menawan, deretan bangunan-bangunan tua yang begitu terawat semakin memesona kota ini sebagai tujuan wisata. Kawasan kota tua (Altstadt) Innsbruck begitu popuper, dengan jantung kota Jalan Herzog Friedrich yang setiap hari selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai negera. Sebagian bangunan klasik dan bersejarah  pun disulap menjadi butik, toko souvenir dan kerajinan, restoran, dan kafe-kafe.  Â
Bangunan klasik berarsitektur gotik dan barok yang berusia lebih dari 800 tahun banyak menghiasi kota. Kios-kios kecil yang sengaja dibangun melengkapi pemandangan indah jalan yang menghadap tepat ke gugusan Pegunungan Alpen. Menikmati indahnya pemandangan, menyeruput kopi panas sambil duduk menikmati lalu lalang wisatawan seolah menguatkan diri untuk tetap bertahan. Apalagi kota itu tanpa asap kendaraan, tanpa semrawut lalu lintas, berjalan kaki mengitari kota menjadi wisata selalu mengesankan.Â