Godaan aksi keji dalam ranah ekonomi, sosial, budaya setiap hari menghantui, dan tidak jarang sebagian terjabak pada akhir tragis; dipenjara, terlempar dari masyarakat, dan tak lagi dipercaya.
Guru-guru hebat memang  lahir begitu banyak, tetapi guru-guru yang terjebak hanya pada pekerjaan tanpa keihklasan juga tak kalah banyak. Ada guru penuh simpati, tetapi ada guru yang antipati, tidak peduli. Karena sebuah profesi bisa saja lahir dari kedamaian dan pilihan hati, tetapi tidak jarang kelahiran guru dalam keterpaksaan dan kedangkalan pilihan profesi.Â
Guru memang bukan manusia superhero, hebat tanpa cela. Sedikit kesalahan, beban berat selalu ditimpakan dipundak. Tidak hanya bertanggung jawab pada satu orang, ratusan orang harus dibela dan didewasakan menjadi pribadi yang mumpuni, menjadi seorang pemimpin sejati. Seolah menjadi guru, dianggap menjadi dewa penyelamat kehidupan dan tidak boleh ada celah kekurangan. Seolah guru adalah mahkluk maha sempurna yang tak pantas berbuat kesalahan.Â
Hari ini begitu banyak guru yang telah mengikhlaskan dan merelakan sebagian hidupnya untuk menjadi bagian kehidupan jutaan anak Indonesia. Sudahkan kita mengucapkan terima kasih kepadanya?Â
Â