Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menelusuri Jejak Sang Peziarah (6)

22 November 2023   10:41 Diperbarui: 22 November 2023   10:53 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menelusuri Jejak Sang Peziarah (6)


Aku memandang tertegun,
Di depan sebuah pintu,
Gereja tua menjulang, menggenggam
Menusuk awan, diterpa hujan,
Membayang keteduhan kedamaian,
Saat puluhan orang hadir,
Mengucap nyanyian abadi,
Tentang Sang Peziarah,
Yang telah berpulang.

Hawa dingin mengerutkan aku,
Menusuk sahabat sejati, sebuah hati
Diiringi rintik berjatuhan,
Senja menelungkup, menghalau malam,
Sang pendoa terjatuh kembali,
Saat bebatuan meluapkan cinta,
Sang Peziarah kan kembali pulang,
Dan aku tetap menunggu,
Sebagai pendosa yang enggan pulang,
Meski Dia tetapkan sabda.

Aku pulang tetap sebagai pendosa,
Kembali di gereja tua,
Tetap sebagai pendosa.

Aku mencintai engkau,
Sang peziarah diri,
Dalam hidup abadi,
Aku tetapkan diri,
Sebagai peziarah abadi.

Kini, aku di sini dalam keremangan,
Hati yang tetap bernyala abadi.

Cologne,  21  Nov 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun