Saat toko-toko buku semakin terberangus zaman dan semakin tak mampu bertahan, sementara wajah perpustakaan tetap menjadi ruang sejarah yang membosankan, usaha membangkitkan kembali minat baca dan kebangkitan minat baca harus terus dilakukan. Sekolah selayaknya mengambil peran  penting untuk kembali membangkitkan harga diri bangsa. Kemampuan anak bangsa harus terus ditingkatkan agar  semangat kritis, berpikir logis dan kreatif.Â
Sekolah selayaknya mengambil peran  penting untuk kembali membangkitkan harga diri bangsa. Kemampuan anak bangsa harus terus ditingkatkan agar  semangat kritis, berpikir logis dan kreatif.Â
Generasi muda harus tetap sanggup berkompetisi bukan hanya tingkat lokal tetapi juga internasional.  Karena itulah harus ada usaha keras agar  generasi muda tidak terbalut kemalasan yang meninabobokan kehidupan. Jika ini terjadi,  bonus demografi yang kita impikan pada tahun 2030 hanya akan menjadi  isapan jempol belaka.
Kolese Kanisius sebagai sebuah sekolah yang selalu mengambil peran dalam menguatkan pendidikan karakter. Pelajar kritis, inovatif dan berdaya saing tidak akan tumbuh tanpa semangat literasi yang tinggi. Karena itulah, membangkitkan kembali semangat membaca harus terus dikumandangkan.Â
Kebiasaan membaca harus menjadi cara hidup setiap Kanisian agar tidak menjadi manusia yang begitu mudah terbalut kebohongan. Maka, perpustakaan Kolese Kanisius yang awalnya dalam kondisi memprihatinkan akhirnya direnovasi dan diubah  menjadi ruang perpustakaan yang indah dan menyenangkan. Â
Deretan rak buku dengan koleksi lengkap berbagai buku, ruang baca pribadi, ruang diskusi kelompok, dan ruang pertemuan setiap hari dipenuhi siswa dalam beragam aktivitas. Belajar tidak lagi hanya terjadi di ruang kelas, kini, perpustakaan menjadi alternatif siswa Kolese Kanisius untuk membangkitkan kembali semangat membaca. Semoga. Â Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H