November. Ketika suasan bulan November dihadirkan, bulan kepahlawanan layak dikenang. Hembusan suasana kepahlawanan dihadirkan dalam rangkaian upacara, membangkitkan kembali sejarah panjang peristiwa bersejarah. Nilai-nilai bangsa dihadirkan kembali bukan hanya dalam barisan-barisan rapi dengan seragam khas sebuah partai politik.Â
Ketika Hari Pahlawan, 10 November hadir tidak hanya untuk memperingati peristiwa berdarah yang harus dijalani pejuang mempertahankan kemerdekaan.Â
Peristiwa 10 November mengingatkan akan pentingnya mempertahankan kebebasan sebagai bangsa. Tidak cukup hanya sebatas seremonial dan hafalan setiap peristiwa, Hari Pahlawan justru harus menjadi gerbang membuka pintu keadilan dan keberagaman.Â
Gegap gembita pemilihan umum pun dimulai. Sebuah keberuntungan, perayaan demokrasi begitu bebas dihadirkan saat kemerdekaan dalam genggaman tangan.Â
Bulan November bukan hanya membuka kembali kisah perjuangan pejuang kemerdekaan, tetapi juga membuka pintu begitu lebar untuk berebut kemenangan.Â
Pemilu menjadi ajang memperoleh dukungan, pengaruh, kemenangan yang berujung tampil duduk sebagai penguasa, tampail sebagai palhawan baru yang siap dieluk-elukkan sepanjang sejarah bangsa.Â
Kemenangan perjuangan dalam pemilihan umum seolah begitu kuat menjadi penentu melanjutkan sejarah bangsa. Segala cara dipertaruhkan untuk merebut kemenangan.Â
Strategi menjadi penguasa baru tak pernah memandang kawan dan lawan. Penguasa dan singgasana adalah tujuan utama.Â
Maka, menguasa Nusantara bukan hanya berkata-kata di media sosial, bujuk rayu tersusun rapi menjadi sebuah petisi memenangkan sang jagoan. Meski terkadang kebohongan dihadirkan bagi mereka yang tak mampu menerima kekalahan.Â
Pemilu menjadi ajang memperoleh dukungan, pengaruh, kemenangan yang berujung tampil duduk sebagai penguasa, tampail sebagai pahlawan baru yang siap dieluk-elukkan sepanjang sejarah bangsa.Â
Wajah-wajah anak bangsa mulai ditampilkan. Beragam gaya mencoba mempengaruhi anak muda, tampil bak pahlawan yang telah memperjuangkan kebaikan.Â
Wajah-wajah dalam papan ditampilkan di sepanjang jalan, perempatan, jalan kampung, rumah-rumah penduduk, bahkan sampai ke hutan. Seolah sang pahlawan tak pernah dikenal, baliho memenuhi jalan sepanjang Nusantara.Â
Dua ratus tujuh puluh juta rakyat Nusantara harus menentukan pilihan. Mereka harus kenal. Mereka harus tahu siapa yang pantas menjadi idola dan pahlawan baru yang siap dikenang dalam setiap lembar catatan sejarah.Â
Wajah-wajah penuh senyum, kegembiraan, dengan beragam sapaan tampil dalam baliho memenuhi kota sepanjang Nusantara.Â
Pemimpin baru akan lahir, penguasa baru akan lahir dari baliho-baliho yang sepanjang hari menatap kota dan jalan sepanjang Nusantara dengan senyuman khas penguasa.Â
Menjadi pemimpin harus dikenal, menjadi penguasa harus dikenang, menjadi pahlawan harus diperjuangkan. Tampil dalam serentetan baliho adalah pertanda kemenangan, minimal menguasai dalam pendanaan.Â
Namun, perjalanan panjang harus tetap diraih, karena kemenangan dalam demokrasi sebenarnya kemenangan rakyat. Tidak cukup hanya ditampilkan dalam baliho-baliho, tidak cukup dalam serangkan narasi-narasi palsu yang menghiasi media sosial menjadi pahlawan baru harus bekerja keras dan berakhlak.Â
Tidak cukup hanya ditampilkan dalam  baliho-baliho, tidak cukup dalam serangkan narasi-narasi palsu yang menghiasi media sosial menjadi pahlawan baru harus bekerja keras dan berakhlak. Â
Keriuhan pemilu memang telah dimulai. Bukan hanya menjadi ajang pesta bagi rakyat pemilih dan politikus, pemilu selalu saja menampilkan drama-drama yang berbeda ddalam setiap episodenya.Â
Pilihan mulai dibuka, rakyat mulai tahu tokoh-tokoh calon penguasa. Identitas diri mulai dicari, ragam kerja diuji.Â
Kemenangan bisa saja akan diperoleh bagi mereka yang telah teruji, mereka yang berjanji atau mereka yang peduli. Pemilu menjadi ajang menampilkan diri, tetapi tidak cukup tampil trendi di baliho-baliho dan orasi janji-janji tanpa arti.
Pahlawan sejati akan lahir dari rahim negeri yang dipenuhi budi pekerti dan mulia berhati. Semoga pemilu melahirkan pahlawan sejati untuk negeri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI