Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Misteri Strategi Jokowi

21 Oktober 2023   23:55 Diperbarui: 21 Oktober 2023   23:56 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga Jokowi (Sumber: Ihsanuddin, KOMPAS.com)

Pemilu. Pemilu selalu saja menyajikan peristiwa yang tak biasa. Semua orang berlomba-lomba menyajikan permainan berkesan agar rakyat terhanyut dan lupa agenda sesungguhnya. 

Jadi anak pejabat itu enak, bisa usaha apa saja, bisa jadi pejabat di mana saja, dan bisa mendapat modal dari mana saja. Maka, jadi anak pejabat tak pernah turun takhta atau menjadi budak belaka. 

Begitulah. Berita miring tentang pejabat selalu saja memenuhi media-media sosial, apalagi menjelang pemilihan pemimpin negeri. Selalu saja ada usaha untuk meruntuhkan, menghalau, dan merendahkan arti menjadi pemimpin negeri. Mencoba mencari kekurangan untuk menyerang, mencoba menemukan kesalahan untuk membuktikan kehebatan, kritikan menjadi cemoohan yang selalu dinanti penggemar yang kesepian. 

Pemimpin bijak selalu dipenuhi terpaan masalah. Meski kehebatan diakui dunia, kepribadian dan bijak dalam segala keputusan, tetapi usaha melemahkan selalu saja menghantui langkah membangun negeri. Usaha menggoyang dan menggoyahkan kedudukan hanya karena iri dan  diri yang tak berharga lagi.  

Ada saatnya berperan sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dan  ada saatnya berperan sebagai kepala keluarga. Menyandang tugas berat yang selalu saja menuntut kebijaksanaan. 

Kiprah Pak Jokowi

Keberhasilan Presiden Jokowi melewati  dua periode kepemimpinan belum selesai. Namun, gempuran-gempuran berita miring, serangan-serangan disinformasi seolah dibangun untuk menumpulkan logika masyarakat bahwa Pak Jokowi bukan orang hebat apalagi berhasil. 

Usaha semakin memekakkan telinga, saat pemimpin baru harus  hadir dan siap menggantikannya. Di akhir kepemimpinan sebagai Presiden ternyata serangan kedengkian tak juga menurun seperti awal menjabat sebagai Presiden. Isu PKI, isu plonga-plongo, isu ijazah palsu, isu  membela aseng, isu melidungi koruptor, dan isu membangun  politik dinasti dibangun begitu buat, bukan hanya oleh lawan politik, tetapi mungkin saja mereka yang mencoba mengambil peruntungan dalam kesempitan. 

Pak Jokowi memang manusia biasa. Namun, peran istimewa sebagai seorang Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, sekaligus  kepala keluarga tak lepas dari beragam terpaan. Namun, memimpin Pemerintahan bukan memimpin keluarga. Ada saatnya berperan sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dan  ada saatnya berperan sebagai kepala keluarga. Menyandang tugas berat yang selalu saja menuntut kebijaksanaan. 

Tuduhan politik dinasti menguat, saat kesempatan memperoleh tangga jabatan semakin terbuka. Politik dinasti menghantui negeri , menakutkan bak isu PKI.

Ketika sang anak mulai membangun diri, dan menemukan langkah pasti, keputusan untuk meneruskan langkah sang ayah tak bisa diragukan lagi. Namun, selalu saja usaha dan kerja keras sang anak  diragukan banyak orang.  Tuduhan politik dinasti menguat, saat kesempatan memperoleh tangga jabatan semakin terbuka. Politik dinasti menghantui negeri , menakutkan bak isu PKI. 

Pengalaman Gibran, putera pertama Jokowi  sebagai Walikota Solo dianggap tak mampu menggambarkan pengalaman kerja sebagai anak muda yang sanggup berkarya. Meski tangga menuju puncak jabatan terbuka, Jokowi dianggap membuka  jalan pintas menuju istana, membangun jalan besar sang putra untuk berkuasa.  Apalagi ketika si bunggu Kaesang begitu cepat naik posisi di Partai PSI. Dua hari menjadi anggota partai PSI, saat itu juga menjadi ketua Partai.  

Peran-peran Pak Jokowi menggelar karpet merah semakin menguat, saat sang putra digadang-gadang banyak partai menjadi calon wakil presiden. Banyak partai menggoda dan mencoba menarik sang putra semakin dalam terjun menjadi calon penguasa, dan siap mengganti Sang Bapak. Keikhlasan atau sebuah jebakan? 

Goncangan-goncangan politik semakin menjadi. Kini langkah pasti Pak Jokowi sebagai kepala keluarga, Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan diuji.  Kita akan menjadi saksi bagaimana Pak Jokowi tetap tegak membela negeri atau anak sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun