Seolah kalah sebelum bertanding, mundurnya calon mahasiswa menuai beragam kecaman; perguruan tinggi dianggap membelenggu calon intelektual bangsa mengembangkan dirinya
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengungkapkan, tiga calon mahasiswa (camaba) hendak mengundurkan diri imbas uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal. Koordinator Bidang Kemahasiswaan BEM UI Junitha Danuvanya berujar, ketiga camaba itu berasal dari jurusan yang berbeda-beda.(1) Seolah kalah sebelum bertanding, mundurnya calon mahasiswa menuai beragam kecaman; perguruan tinggi dianggap membelenggu calon intelektual bangsa mengembangkan dirinya.Â
Indonesia mulai bangkit. Masyarakat pun berusaha kembali menata kehidupan. Namun, jalan untuk memperoleh pendidikan terbaik ternyata menemui hambatan. Sekolah dianggap tak berpihak pada mereka yang membutuhkan. Kampus-kampus pun seolah berlomba-lomba dana pendidikan yang tak terkira. Untuk menikmati perkuliahan, berjuta-juta dana harus disiapkan.Â
Bagi mahasiswa yang diterima di S-1 Agribisnis, mereka dikenakan IPI mulai dari Rp 30.000.000-50.000.000. Di sisi lain, mahasiswa S-1 Kedokteran juga dikenakan IPI mulai dari Rp 150.000.000-225.000.000. Sementara itu, IPI yang dibebankan kepada mahasiswa S-1 Ilmu Komunikasi berkisar dari Rp 35.000.000-69.000.000. (5) Menjadi mahasiswa perguruan tinggi negeri saja begitu mahal, apalagi perguruan tinggi swasta, semakin mahal dan tak mungkin terjangkau rakyat biasa.Â
Bulan Agustus semestinya menjadi bulan kebebasan. Rakyat seharusnya mendapatkan kegembiran, kebahagiaan terbebas dari penjajahan. Namun, kebebasan memperoleh pendidikan ternyata belum menjadi hak seluruh warga negara. Bulan Agustus seolah menjadi awal perjuangan; pinjam sana pinjam sini untuk buah hati tetap memperoleh pendidikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H