Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pemilu dan Jurnalisme Gibah

15 Juli 2023   22:11 Diperbarui: 15 Juli 2023   22:36 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebatas khayalan (Sumber: paulbr75@pixabay.com)

Ketika sebuah panggung jurnalistik hanya menyajikan cerita-cerita imajinasi, jurnalisme gibah begitu kuat tersaji. Jurnalisme gibah terus menjadi hiburan yang meninabobokan akal sehat,  tindakan atau perilaku hanya  menggosip atau menyebarkan informasi negatif atau merendahkan seseorang di belakangnya. Sajian drama-drama kehidupan pribadi, kelemahan, kekurangan, kesalahan akan terus dikorek dalam forum-forum imanjiner yang menghibur.

Sajian drama-drama kehidupan pribadi, kelemahan, kekurangan, kesalahan akan terus dikorek dalam forum-forum imanjiner yang menghibur. 

Pemilu memang akan menjadi sebuah pertunjukan spektakuler. Sebuah arena menunjukkan kekuatan-kekuatan untuk berkuasa. Begitu banyak orang akan bermain dalam pertunjukan ini. Peran nyata, atau sekadar hadir sebagai pemandu sorak akan terlihat riuh menggema dan melahirkan banyak nyanyian atau tarian sumbang. Kata-kata dan sajian-sajian kebohongan mungkin saja berkuasa sesaat untuk meraih kemenangan. 

Media sosial telah menyuburkan sajian gibah dalam ragam pertunjukan yang terus mengobok-obok kebenaran. Maka, membaca dan menikmati ragam informasi senyatanya harus menghadirkan akan sehat. Karena  gibah telah menggurita tersaji dalam beragam cara menyajikan informasi; seolah benar, seolah nyata, seolah terbukti.  

Jurnalisme gibah menjadi kanker demokrasi yang akan merusak jantung negeri. Kini, saatnya melawan agar demokrasi tersaji dengan adab dan hati.  Rakyat cerdas, demokrasi kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun