Warung. Rimbunnya hutan jati di tepi jalan menuju Desa Munggur menyejukkan hati. Di antara pohon-pohon besar itu berdiri sebuah rumah kecil, di sana menjadi tempat istirahat siapa saja yang melintas hutan jati.Â
Hutan jati saat liburan ini memang tak sehijau ketika liburan tahun baru datang. Ratusan pohon yang tumbuh di antara jalan yang menghubungkan Desa Ngawis dengan Desa Munggur tampak sepi kala sore hari.Â
Tak banyak orang yang lewat, meski terkadang beberapa kendaraan melintas menuju Goa Pindul. Jalan itu tetap menyisakan suasana yang berbeda meski berbatasan dengan hutan kayu putih.Â
Perjalanan menyusuri jalan kecil setelah melewati sungai menuju perbukitan kecil selalu menyajikan suasana sepi. Jalan kecil itu melalui beberapa rumah menuju sebuah desa yang begitu kaya dengan hutan Kayu Putih; Desa Sokoliman.Â
Hari itu, perjalanan liburan memang hanya jalan-jalan dan menikmati suasana hutan kayu putih dan hutan kayu jati. Dengan bau nan harus daun minyak kayu putih, sementarta sepanjang hujan jati sebuah pemandangan akan kokohnya kayu jati menjulang menembus awas selalu saja menjadi sebuah pemandangan yang berbeda.Â
Kampung Kakek memang benar-benar jauh dari kota. Hujan-hutan jati dan hutan kayu putih menghiasi sepanjang perjalanan kami. Apalagi beragam makanan tradisional begitu banyak dan mungkin juga berbeda dengan di kampung-kampung lain.Â
Memang kampung kakek di Gunungkidul benar-benar menyajikan beragam makanan tradisional yang sayang untuk dilewarkan. Maka, hari perjalanan liburan bukan hanya sekadar bertualang menikmati sawah, hutan, dan pantai, tetapi wisata kuliner dan mencoba menemukan makanan-makanan yang mungkin tak ditemui di kota adalah sebuah petualangan yang mungkin berbeda.Â
Maka, hari perjalanan liburan bukan hanya sekadar bertualang menikmati sawah, hutan, dan pantai, tetapi wisata kuliner dan mencoba menemukan makanan-makanan yang mungkin tak ditemui di kota adalah sebuah petualangan yang mungkin berbeda.
Sebuah pandangan yang unik ketika menyusuri sepanjang hutan kayu jati dan hutan kayu putih sepanjang desa Munggur menuju Sokoliman melalu jalan kecul di sebelah sungai. Di ujung jalan itu, sebelum jalan besar, sebuah bangunan kecil berdiri. Tidak banyak keramaian, hanya seoang wanita setengah baya yang asyik menunggu datangnya pembeli yang melintas jalan sepanjang hutan itu.Â