Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gunungkidul Kini: Kesurupan di Arena Pertunjukan

6 Juli 2023   08:33 Diperbarui: 6 Juli 2023   08:38 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertunjukan wayang kulit dalam rangka bersih desa (Dokpri)

Bersih desa. Kesatuan manusia dan alam begitu lekat dalam serangkaian cara hidup nan abadi. Sebuah hubungan yang tak bisa dilepaskan yang terkadang membuat ketidaksadaran manusia melumpuhkan segala kehidupan.  

Manusia tidak bisa dilepaskan dari alam semesta. Begitu tergantungnya manusia akan alam terkadang melupakan kebaikan-kebaikan alam. Munculnya banyak bencana terkadang dianggap sebagai hukuman, meski sebenarnya adalah ulah manusia yang  merusak kebaikan alam. Kesadaran akan hubungan manusia dan alam inilah yang selalu dijaga dan dirawat melalui berbagai cara hidup manusia. Merawat, memelihara, dan memperbaiki alam sekeliling selalu menjadi cara manusia hidup.

Manusia perlu terus-menerus menumbuhkan kesadaran ekologis bahwa alam adalah sahabat yang harus terus dijaga. Kesadaran akan akan kepedulian untuk terus-menerus memperbaiki alam adalah sebuah bentuk menghargai karya Sang Pencipta. Di sinilah upaya terus- menerus harus dilakukan agar kehidupan manusia tak terhenti.

Alam telah menyediakan begitu banyak anugerah hidup. Bersyukur atas segala kehidupan perlu dirayakan. Untuk itulah, sebuah tradisi bersih desa dengan segala macam bentuknya banyak  ditemui di berbagai wilayah di Indonesia. Tradisi bersih desa yang telah dilakukan beratus-ratus tahun lalu adalah sebuah ritual yang menandai kesatuan antara umat manusia dengan alam raya. Wujud syukur atas hasil panen, kelimpahan kesehatan, kesejahteraan warga biasanya diwujudkan dalam segala macam ritual; kenduri, sesaji, beragam pertunjukan dan tradisi mistik. Beragam ritual yang dilakukan adalah wujud terima kasih atas segala berkat yang diberikan kepada seluruh warga desa sekaligus memohon perlindungan, keselamatan, dan kesejahteraan seluruh warga. 

Beragam ritual yang dilakukan adalah wujud terima kasih atas segala berkat yang diberikan kepada seluruh warga desa sekaligus memohon perlindungan, keselamatan, dan kesejahteraan seluruh warga.

Ritual bersih desa 

Ritual bersih desa sendiri biasanya dilaksanakan satu kali dalam setahun setelah musim panen tiba.  Tradisi bersih desa umumnya dilaksanakan menurut kesepakatan warga setempat dan dilakukan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang. Hari pelaksanaan dipilih oleh sesepuh desa berdasarkan kesepakatan dan tradisi-tradisi sebelumnya. Untuk itulah, biasanya setiap desa memiliki hari baik atau hari sakral untuk melaksanakan ritual bersih desa.

Ritual bersih desa biasanya terdiri terdiri dari beberapa tahapan. Masyarakat mengawali bersih desa dengan  kerja bakti membersihkan seluruh lingkungan; mengecat pagar, membenahi jalan, membersihkan selokan, merapikan tanaman dan bebersihkan pos ronda desa. Beberapa desa yang dekat dengan makan, biasanya juga membersihkan arena makan. Ada juga beberapa warga yang membersihkan dan merawat makan-makan keramat, terutama makam-makam leluhur dan makam tokoh  masyarakat desa. 

Peonton memadati pertunjukan jathilan (Dokpri)
Peonton memadati pertunjukan jathilan (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun