Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ruang Kelas: Daya Pikat Komunitas

24 Juni 2023   22:01 Diperbarui: 24 Juni 2023   22:09 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas. Ketika sekumpulan minat dan keinginan terbentuk dalam kesatuan hati, sebuah arena pengembangan diri terbentuk dengan kerelaan hati. Setiap daya karya yang tercipta adalah sebuah bentuk kesepakatan tanpa batas. 

Sebagai sebuah komunitas hadirnya keinginan dan kesamaan dalam kelompok sosial tentunya akan menguatkan keinginan setiap individu untuk saling menguatkan membentuk kepaduan keinginan. Kesamaan dan ketertarikan dalam sebuah lingkungan yang diinisiasi membentuk kelompok sosial yang akan menguatkan persahabatan dan interaksi antarindividu. 

Hadirnya beragam komunitas di lembaga pendidikan mungkin terasa asing bagi sebagian masyarakat kita. Apalagi selama ini, sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan hanya lekat dengan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Pendidikan cenderung membentuk karakter manusia dari kelas dan dari luar kelas dengan menciptakan sistem penilaian berbasis akademik. Segala bentuk pengembangan diri baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler selalu bermuara pada penilaian dalam rangka pemeringkatan setiap siswa. 

Hadirnya komunitas di sekolah terkadang dianggap sebagai penghamburan waktu, biaya dan sarana. Karena itulah, komunitas di sekolah seolah-olah tidak mempunyai legitimasi hadir di lembaga pendidikan. 

Ketika sekolah dihadapkan pada sebuah tujuan pengembangan karakter, komunitas sebenarnya bisa saja hadir sebagai sebuah bentuk penguatan karakter yang berbasis pada diri setiap siswa itu sendiri. Lahirnya beragam komunitas di sekolah bisa saja mewakili sebuah dunia baru yang dimiliki setiap kelompok siswa. Interaksi dunia baru sekolah inilah yang menjadi modal untuk menguatkan  setiap individu dalam berinteraksi satu sama lain terhadap lingkungan tertentu. 

Sekolah tentu saja harus menjadi dunia yang menarik bagi setiap siswa. Sementara setiap siswa tentu saja mempunyai keinginan, ketrampilan, bakat dan latar belakang yang berbeda. Maka, ketika ekstrakurikuler tidak sanggup menampung segala keinginan siswa, selayaknya komunitas-komunitas dihadirkan untuk pengembangan karakter siswa. 

Maka, ketika ekstrakurikuler tidak sanggup menampung segala keinginan siswa, selayaknya komunitas-komunitas dihadirkan untuk pengembangan karakter siswa.

Meski beragam kegiatan ekstrakurikuler biasanya sudah begitu banyak disiapkan sekolah, tetapi terkadang tidak mampu untuk memfasilitasi seluruh keinginan siswa. Kecenderungan setiap kegiatan ekstrakululer yang berbasis penilaian terkadang tidak secara mendalam mampu menghidupkan bara api setiap siswa dalam pengembangan ketrampilan dan keahlian yang dimilikinya. Maka, hadirnya komunitas selayaknya mempu mengikat dalam satu kriteria sosial yang sama, mempunyai kesamaan ketertarikan, dan nilai-nilai hidup setiap siswa.

CaniCubing’s Gathering (Sumber: Instagram Canicubing)
CaniCubing’s Gathering (Sumber: Instagram Canicubing)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun