Perawat. Kesetiaan akan profesi akan selalu menuntun seseorang kepada semakin tegasnya komitmen diri. Empati akan menjadi sebuah panduan untuk memberikan kebahagiaan kepada orang yang mulai rapuh dan tak berdaya.Â
Menjadi seorang perawat memang tidak menjadi cita-citanya sejak kecil. Yussi adalah seorang wanita muda yang selama 4 tahun pernah mengikuti pelatihan keperawatan di Australia dengan beasiswa pemerintah. Meski diliputi sedikit kekecewaan, tetapi beasiswa yang didapatnya telah telah memberikan kebahagiaan dalam menekuni profesi sebagai perawat. Keinginan kuat untuk berkiprah dalam dunia keperawatan pada akhirnya menuntun untuk semakin menguatkan diri membekali beragam keahlian keperawatan. Perawat bukan lagi sekadar merawat orang yang membutuhkan. Â
Dia pun akhirnya menentukan pilihan hidupnya untuk menjadi perawat lansia. Meski menjadi  perawat lansia adalah sebuah tugas yang cukup menantang dan berat, tetapi keinginan untuk memberikan kebahagiaan pada orang-orang yang begitu kaya akan kehidupan, membantu mengurus keperluan pribadi orang lanjut usia (lansia) yang memiliki keterbatasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari adalah sebuah pengabdian yang tiada batas. Dia meras terpanggil untuk setia pada profesi. Â
Maka, bekerja di sebuah rumah di kawasan Menteng untuk merawat seorang mantan menteri yang sudah begitu kaya akan pengalaman dan begitu lemah akan fungsi jasmani-rohani tidak membuatnya kecewa dan sedih. Sebuah pekerjaan berat itu harus dimulai dengan komitmen yang kuat, komunikasi yang jelas, pelayanan yang maksimal, sensitivitas atas berbagai masalah yang dihadapi dan juga didukung oleh keahliannya selama empat tahun di Australia. Dia begitu paham akan tugas dan tanggung jawab sebagai perawat lansia. Dia tidak begitu khawatir akan seluruh permasalahan yang dihadapi dalam merawat lansia. Â
Dia begitu paham akan tugas dan tanggung jawab sebagai perawat lansia. Dia tidak begitu khawatir akan seluruh permasalahan yang dihadapi dalam merawat lansia.
Sebagai perawat lansia, tentunya dia harus terus menjaga mobilitas, kemandirian, dan kualitas hidup para lansia agar seluruh dinamika hidup lansia dapat terus dijalani. Karena setiap hari dalam setiap pekerjaan, dia bukan hanya bekerja melayani lansia, tetapi juga menghadirkan pendampingan yang setia, perawatan yang maksimal, perlindungan para lansia dari segala permasalahan yang menimpa. Seorang perawat bukan hanya seorang pekerja, tetapi dia sekaligus menjadi teman, sahabat, dan saudara bagi orang-orang yang lemah dalam fisik.Â
Perlu kompetensiÂ
Setiap perawat lansia tentunya dilatih untuk mengantisipasi kebutuhan kesehatan para lansia, bekerja bersama dengan dokter, pekerja sosial dan keluarga untuk memberikan perawatan individual kepada pasien usia lanjut. Karena itulah, pekerjaannya membutuhkan adaptasi yang cepat, kerjasama yang kuat, ketrampilan berkomunikasi, dan semangat melayani. Tanpa kemampuan yang memadahi tidak akan sanggup melewati beragam permasalahan bersama lansia. Justru dia akan menjadi beban bagi lansia yang dirawatnya. Â
Setiap hari, Yussi selalu melaksanakan tugas untuk  merawat, memelihara, membantu dan melindungi seorang lanjut usia dengan membantu membersihkan pasien,  berkomunikasi, memberikan motivasi, memberi perhatian, mengontrol  kesehatan pasien lansia, mengontrol makanan dan obat pasien lansia dan menjaga lansia tetap aktif untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Keterampilan dan pengetahuan dalam merawat lansia memang tidak akan dilepaskan dari kemampuan beradaptasi dengan cepat, kerja sama dan saling melengkapi, memiliki keterampilan berkomunikasi, menguasai Lingkungan sekitar, dan kemampuan ketrampilan  membantu lansia membersihkan dirinya. Tanpa beragam ketrampilan itu, kesetiaan akan profesi akan selalu kandas. Beruntung ketika menjalani pelatihan di Australia, Yussi mendapatkan gemblengan baik dalam beragam kurikulum pelatihan.Â
Tanpa beragam ketrampilan itu, kesetiaan akan profesi akan selalu kandas. Beruntung ketika menjalani pelatihan di Australia, Yussi mendapatkan gemblengan dalam beragam kurikulum pelatihan.
Yussi mungkin saja salah satu dari sekian remaja yang peduli dengan kebutuhan lansia-lansia di Indonesia. Hampir tiga puluh juta lansia di Indonesia memang membutuhkan teman, sahabat atau saudara seperti Yussi. Namun, Â tidak semua remaja memang terpanggil untuk hadir menjadi keluarga bagi lansia-lansia di Indonesia.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H