Kita tidak akan pernah tahun, apakah keberlanjutan keanekaragaman hayati akan bisa dinikmati oleh anak cucu jika kita tidak mempunyai peran apa-apa.
Aksi untuk Bumi
Kesempatan untuk terus-menerus memperbaiki keberagaman selayaknya secepatnya dilakukan. Bukan hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab, organisasi lingkungan, lembaga pendidikan, dan seluruh individu bisa berperan untuk mempromosikan perlindungan keanekaragaman hayati.
Melestarikan keanegaramanan hayati adalah sebuah tindakan nyata mengambil peran mempertahankan alam, misalnya penanaman pohon di sekitar lingkungan rumah, kampanye sosial di berbagai media sosial, penelitian dan pendidikan tentang keanekaragaman hayati di sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan, bahkan langkah-langkah konservasi melalui lembaga pendidikan juga penting dilakukan.
Kurikulum pendidikan selayaknya menempatkan kepedulian atas keanegeragaman hayati sebagai bagian dari pendidikan lingkungan hidup.
Pemerintah sudah berusaha untuk mengambil peran penting dalam mempertahankan keanekaragaman hayati, misalnya, KLHK melepasliarkan satwa kembali ke habitatnya sebanyak 135.438 individu dan kelahiran satwa sebanyak 105.604 individu, termasuk spesies prioritas (flagship species) yang menjadi prioritas dalam upaya konservasi.
Selain itu, sejak tahun 2017, Pemerintah mencanangkan gerakan menanam 25 pohon selama hidup per orang. Penambahan kawasan konservasi juga dilakukan dengan menetapkan kawasan Moyo Satonda sebagai Taman Nasional pada tahun 2022.(1)
Hari Keanekaragaman Hayati tahun ini mengangkat tema “From Agreement to Action: Build Back Biodiversity” yang didasarkan pada hasil COP 15 Konvensi Keanekaragaman Hayati dimana telah disepakati Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework Mempunyai peran penting dalam mengingatkan kita akan peran dan tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan kehidupan yang beragam di Bumi ini. (2)
Aksi-Aksi Kecil