Pemilu. Riuh penghelatan Pemilu dimulai. Partai politik mulai menyusun strategi, membuka langkah, mencari kawan, merangkul lawan dan mencoba segala peruntungan untuk menjadi pemenang.Â
Satu persatu misteri calon presiden mulai dibuka. Partai-partai politik mulai membuka tabir misteri untuk memilih calon-calon terbaik yang akan memperebutkan kursi kekuasaan nomor satu di Indonesia.Â
Sebuah posisi puncak yang menjanjikan bagi masa depan kelangsungan sebuah partai politik, pemerintahan, dan cita-cita luhur bangsa. Kemanakah sebenarnya bangsa ini akan dibawa? Semakin menunjukkan derajat dan harga diri atau semakin berkelut dalam masalah yang tak berkesudahan.Â
Munculnya nama Ganjar Pranowo yang secara resmi diumumkan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sebenarnya telah diprediksi sebelumnya.Â
Gubernur Jawa tengah tersebut memang selalu menjadi topik hangat pemberitaan berbagai media nasional dan media sosial. Nama Pak Ganjar selalu melekat dalam berbagai pemberitaan.Â
Pada akhirnya PDIP harus menentukan dan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Partai  menyatakan bahwa Ganjar Pranowo akan diusung sebagai calon presiden untuk mengikuti Pilpres 2024. Pengumuman itu pada akhirnya memastikan langkah Pak Ganjar sebagai Gubernur untuk membuka peluang menduduku RI 1. Sebuah langkah strategi yang mirip dengan pendahulunya, Presiden Joko Widodo.Â
Sekilas Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo memang sudah sangat kaya dengan berbagai pengalaman politik. Lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, 28 Oktober 1968 yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Pak Ganjar  memulai berkiprah dalam organisasi ketika bergabung dengan GMNI. Dari sanalah, ia mulai mengenal tokoh PDIP Megawati Soekarnoputri.Â
Meski sebelumnya sempat bekerja di berbagi perusahakaan, tetapi kecintaan dalam dunia politik ternyata telah mengantarnya menjadi politikus handal. Di partai kepala banteng itulah pada akhirnya ia terpilih menjadi anggota legislatif.Â
Pada tahun 2013, Ganjar Pranowo yang diwakili oleh Heru Sudjatmoko maju dalam Pilkada Jawa Tengah  dan berhasil memenangkan pilkada. Lima tahun kemudian, ia kembali terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah. Namun, lima tahun kedua, ia didampingi oleh  Taj Yasin Maimoen, putera dari ulama kharismatik Nahdlatul Ulama di Jawa Tengah, Maimun Zubair. Jabatan ini pada akhirnya membawa Pak Ganjar semakin dekat dan akrab dengan masyarakat Jawa Tengah.Â
Pak Ganjar merupakan anak kelima dari enam bersaudara.  Usai menamatkan SD dan SMP di Kutoarjo, melajutkan  pendidikan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Di Yogyakarta pulalah ia melanjutkan  pendidikan S1 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Berbagai program yang identik dengan pembangunan masyarakat kecil, misalnya, program kredit lapak, kredit untuk usaha kecil dan rumahan, program penurunan angka kemiskinan, SMKN Jateng Boarding School menggandeng berbagai perusahaan, pembangunan rumah sehat layak huni, pemberdayaan pasar dan UMKM menjadi program-progran unggulan yang terus dituntaskan.Â
Program-program era kepemimpinan Pak Ganjar yang selalu mengedepankan komunikasi dan kolaborasi masyarakat, BUMN, dan berbagai perusahaan. Sebuah kesadaran bahwa pembangunan manusia tak akan berjalan jika menggantungkan pada APBN semata.
Media untuk Rakyat
Pak Ganjar pun menggunakan media sederhana untuk mempromosikan dan mengenalkan berbagai program. Salah satunya adalah kaos oblong. Bahkan dalam forum resmi pun terkadang Pak Ganjar seringkali hanya menggunakan kaos obnlong. Bukan sembarang kaos oblong, tetapi kaos oblong ala Pak Ganjar ini sarat pesan dan menjadi  media berkomunikasi ampuh untuk  begitu dekat dengan rakyat.Â
Ketika Pak Ganjar mempromosikan kebiasaan hidup sehat dengan bersepeda, kas onblong bertuliskan 'pit-pitan ben ora penyakitan' (bersepeda biar tidak penyakitan), 'ora salaman tetap seduluran' (tidak salaman tetap bersaudara) dan 'nyedak keplak' (ditampar kalau endekat) sebagai pesan untuk masyarakat untuk mencegah pandemi. Ketika mudik tiba, kaos Pak Ganjar ‘hati-hati di Jalan’ mengirim sebuah pesan sederhana tetapi penuh makna untuk pemudik. Komunikasi sederhana dan penuh makna diciptakan Pak Ganjar melalui kaos-kaos nan murah meriah. Â
Sosok Pak Ganjar memang dikenal  tegas dan berani mengambil sikap. Jiwa kepemimpinannya tidak diragukan dan dapat diterima berbagai kalangan. Bahkan, seringkali blusukan yang dilakukannya dapat memecahkan berbagai kebuntuan atas pelaksaaan program kerjanya , misalnya pembiayaan sekolah, penanganan orang sakit, perbaikam rumah tak layak huni, perbaikan jalan rusak dan pengelolaan  banjir diberbagai tempat di Jawa Tengah.
Namun, sebagian keraguan masyarakat yang menganggap Pak Ganjar sebagai seorang yang kemlinthi (sombong, sok, belagu, atau angkuh) Â masih begitu kuat, ketidakberpihakan kepada isu lingkungan juga menjadi isu belum terselesaikan, apalagi dengan penolakannya atas keikutsertaan timnas Israel yang membawa kegagalan Indonesia sebagai tuan rumah U-20 masih begitu membekas dan menyakiti sebagian masyarakat pecinta sepak bola.Â
Pekerjaan rumah Pak Ganjar sebagai Gubernur memang masih cukup banyak, sementara masa jabatanya akan berakhir pada 6 September 2023. Â Sanggupkah Pak Ganjar menjawab segala macam keraguan sebagian rakyat? Jangan sampai kepercayaan PDIP, PPP, PSI dan Partai Hanura menjadi bumerang yang menyerang dirinya. Selamat bekerja Pak Ganjar. Â
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H