Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Si Manis Sumber Energi?

14 April 2023   21:31 Diperbarui: 14 April 2023   21:39 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manis. Beragam kesukaan setiap orang ditampikan dalam beragam cara menikmati makanan. Meski kesehatan kadang menjadi pertimbangan untuk mengonsumsi makanan kesukaan. 

Makanan manis memang menarik dan menyenangkan. Maka, terkadang makanan-makanan yang disantap anak-anak cenderung menampilkan rasa yang begitu manis. Rasa manis seolah begitu dominan dan menjadi rasa yang begitu disukai oleh begitu banyak orang. Makanan yang dijual di sekolah, warung makan, cafe, restoran, bahkan toko online pun menampilkan segala jenis makanan manis yang selalu menggoda, beraneka ragam warna dan  menjadi daya tarik utama. 

Memang, makanan begitu penting bagi tubuh. Terkadang makanan manis dianggap  mampu  meningkatkan kinerja otak,  memperbaiki mood, tetapi menjadi sumber energi. Ketika kita seharian dalam sebuah suasana kerja yang begitu padat, mengonsumsi makanan manis dianggap akan segera menaikkan semangat. Makanan manis akan bekerja merangsang seluruhh organ untuk bekerja keras dan cepat. Padahal makanan sebenarnya tubuh lebih akan terasa sehat jika  mengonsumsi protein, lemah, dan karbohidrat secara rutin tiap harinya. Makanan manis saja tidak cukup. 

Makan bermakna

Makanan juga menunjukkan kebiasaan dan karakter seseorang. Mereka yang suka dengan makanan manis pun terkadang dianggap sebagai orang yang begitu peduli dengan orang.  Mereka yang banyak mengonsumsi makanan manis dianggap mempunyai jiwa penolong yang begitu kuat. Meski anggapan itu juga belum sepenuhnya benar, tetapi makanan manis memang dianggap mampu menghilangkan kelesuan atau fisik yang terasa lelah.  Mereka yang mengonsumsi makanan manis cenderung mudah berkompromi dan menyetujui sebuah pendapat, bukan sebagai seseorang yang mempunyai sifat keras kepala. 

Namun, mengonsumsi makanan manis yang berlebihan juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, misalnya diabetes, kerusakan gigi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, bahkan obesitas dan penyakit kanker. Menjaga konsumsi makanan manis juga sangat penting dilakukan, selain tetap menjaga keseimbangan atas seluruh makanan yang disantap selayaknya menjadi gaya hidup sehat. Olahraga secukupnya terus dilakukan agar semakin memperkuat kondisi tubuh tetap bugar. 

Kebiasaan

Kebiasan anak laki-laki saat itu memang begitu suka dengan makanan manis. Makan bubur kacang hijau dengan taburan roti tawar terasa begitu  nikmat untuk disantap, apalagi saat berbuka puasa.  Menyantapnya bersama-sama semakin menambah membangkitkan  energi yang tersisa karena berbagai aktivitas keras seharian.  

Kebiasaan anak laki-laki itu menular hingga mempengaruhi kesukaan menyantap  saat senja datang. Kesukaan anak laki-laki itu telah menjalar mempengaruhi kesukaan kami. Ternyata, cukup nikmat juga menikmati bubur kacang hijau dengan taburan roti tawar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun