Merdeka Belajar. Setiap siswa adalah pribadi yang unik. Keunikan setiap pribadi tersebut menentukan bagaimana setiap pribadi memahami lingkungan belajarnya. Maka, keberhasilan  proses pendidikan tidak lepas dari pemahaman sekolah terhadap setiap pribadi tersebut. Â
Pemerintah mengusung Merdeka Belajar sebagai sebuah konsep yang mengedepankan kemandirian siswa dalam memilih, mengatur dan mengikuti proses belajar.Â
Konsep Merdeka Belajar dalam aspek pilihan mata pelajaran, cara belajar, dan  penilaian  tidak hanya berfokus pada nilai akademik semata. Keseluruhan aspek pengembangan pribadi siswa ditentukan oleh bagaimana setiap siswa memahami kebutuhan belajarnya. Setiap siswa mempunyai kebebasan dalam menentukan mata pelajaran, cara belajar, dan proses pembelajaran itu sendiri.
Kebebasan dalam Merdeka Belajar
Tentunya, Merdeka Belajar bukan hanya memberikan kebebasan siswa dalam memgembangkan kemampuan dan ketrampilannya saja, melainkan  juga memotivasi setiap siswa untuk berkembang dan mempunyai kualitas sesuai degan bakat dan minatnya. Sekolah tidak bisa memaksanakan setiap siswa untuk mengikuti kehendak kurikulum.Â
Sekolah tidak bisa memaksa setiap siswa mengikuti pengembangan bakat dan minat yang tidak dia sukai. Siswa mempunyai kebebasan untuk  menentukan proses belajar yang terbaik untuk pengembangan dirinya.Â
Dengan merdeka belajar, siswa mempunyai keleluasaan dalam  mengembangkan kemampuan, kemandirian dan berpikir kritis terutama dalam menghadapi berbagai situasi belajar. Maka, setiap siswa seyogyanya akan termotiovasi untuk lebih aktif dalam proses belajar yang diikuti sehingga kualitas pembelajaran pun akan berkembang secara menyeluruh.Â
Peran Guru
Tanpa peran aktif guru, Merdeka Belajar hanyalah sebuah mimpi yang tidak mungkin tercapai. Guru harus terlibat aktif dalam memberikan panduan, bimbingan, dan dukungan pada setiap siswa. Â Namun, guru bukan sebagai bos yang selalu mengawasi. Guru adalah rekan belajar setiap siswa. Untuk itulah dalam setiap proses belajar tersebut guru harus lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan setiap siswa. siswa.
Dalam merdeka belajar setiap siswa diberikan kemerdekaan dalam  cara belajar, menentukan cara belajar yang paling baik menurut kebutuhan dan gaya belajarnya. Dalam  merdeka belajar juga, guru tidak boleh memaksa setiap siswa untuk mengikuti metode pembelajaran yang telah ditentukan oleh guru atau kurikulum sekolah. Kesempatan  mengeksplorasi berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka sangat penting untuk dilakukan.Â
Agar guru tahu persis metode yang sesuai untuk mengembangkan setiap anak, guru perlu memahami  satu per satu siswa yang dibimbingnya. Jika tidak, mustahil guru mengetahui kebutuhan setiap siswa. Maka, mendengarkan keluhan, keinginan, harapan dan respon setiap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mutlak dibutuhkan untuk menjalankan Merdeka Belajar.Â
Untuk itulah dalam setiap proses evaluasi atas proses pembelajaran yang dilakukan sekolah, setiap siswa juga diberikan kesempatan untuk memberikan evaluasi kepada dirinya sendiri. Siswa perlu mengenal dirinya sendiri; apakah cara belajar yang dilakukan sudah sesuai, apakah kebutuhan belajar sudah terpenuhi, dan apakah bakat dan kemampuannya benar-benar bisa berkembang.Â
Merdeka Belajar ala Kolese Kanisius
Salah satu contoh adalah program evaluasi siswa Kolese Kanisius. Program ini adalah salah satu upaya untuk mendengarkan setiap siswa atas proses yang telah dijalani selama 3 bulan atau tengah semester. Setiap siswa akan menerima evaluasi atau rapor sementara. Rapor ini berguna untuk memberikan gambaran perjalanan siswa selama 3 bulan atau tengah semester; apakah cara belajar yang telah dipilih sesuai dengan apa yang diharapkan.Â
Siswa yang mendapatkan hasil belum maksimal akan diberikan kesempatan untuk berkonsultsi dnegan guru bidang studi, wali kelas dan BK. Dalam forum inilah, Wali kelas, guru bidang studi, dan BK Â akan mendengarkan keluhan, hambatan belajar, harapan, dan bagaimana komitmen untuk menyelesaikan proses belajar.Â
Untuk memerdekakan cara belajar siswa, sekolah harus tahu bagaimana setiap anak memehami cara belajar yang sesuai dengan harapan dan cita-citanya. Untuk itulah, mendengarkan setiap siswa menjadi mutlak dilakukan agar setiap anak terlayani dalam mengikuti proses belajar yang menggembirakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H