Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kereta Itu Berbisik, Lelaki Itu Tetap Terdiam

28 Maret 2023   06:36 Diperbarui: 28 Maret 2023   18:32 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lelaku yang menutup diri (Sumber: Albermb-Pixabay.com)

Diam Sepanjang Jalan 

Sepanjang perjalanan semua penumpang tak berkata-kata, diam tanpa kata. Lelaki itu pun tetap terdiam. Wanita-wanita di sekeliling pun tetap tak bicara. Seorang bapak tua pun diam. Di dalam kereta itu memang tak terjadi apa-apa. Tapi sebagian hati ada perasaan yang  mendidih, terbakar, meski tak semestinya terucap. 

Di gerbong itu menyiasakan sebuah perang pikiran, perang perasaan; antara harus berbaik hati, peduli pada siapapun, atau memenuhi kehendak diri, menyenangkan diri meski hanya untuk sebongkah tempat duduk. 

Perjalanan terus tertuju, kereta itu terus melaju, hanya sesekali berhenti pada stasiun. Meski mulai banyak penumpang turun dan mulai lega, perang di dalam stasiun itu belum usai. Lelaki itu tetap tak menyerah sampai batas terakhir kereta. Dia merasa menang, dia merasa berharga untuk dirinya sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun