Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bangun Tidur Kuterus Belajar, Belajar Pagi Ngantuk Sekali

18 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 18 Maret 2023   07:21 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Kasur mungkin akan sedih melihat apa yang terjadi saat ini, apalagi dengan kebijakan masuk jam 5 pagi. Anak tak akan lagi sempat mandi pagi. Anak tidak akan sempat menggosok gigi. Anak tidak akan sempat membantu ibu di dapur. Anak tidak akan sempat mengobrol dengan ibu. Anak tidak akan sempat membersihkan tempat tidur. Ketrampilan anak untuk hidup mandiri hilang tergantikan oleh bermacam hafalan buku-buku pelajaran. 

Maka, lirik apik lagu Bangun Tidur Kuterus Mandi mungkin akan berubah seperti ini. (Mohon maaf Pak Kasur, rangkaian kata lagu diubah sekadar menggambarkan kondisi saat ini, bukan untuk mengurangi kedalaman arti dan nilai dari asli lagu tersebut.)  

Bangun tidur kuterus belajar
Buka buku terus ulangan
Habis belajar kutidur lagi
Sampai lupa menggosok gigi

Bangun tidur kuterus belajar
Buka buku terus ulangan
Habis belajar kutidur lagi
Sampai lupa menggosok gigi

Bangun tidur kuterus belajar
Buka buku terus ulangan
Habis belajar kutidur lagi
Sampai lupa menggosok gigi

Bangun tidur kuterus belajar
Buka buku terus ulangan
Habis belajar kutidur lagi
Sampai lupa menggosok gigi

Bangun tidur kuterus belajar
Buka buku terus ulangan
Habis belajar kutidur lagi
Sampai lupa menggosok gigi

Melalui lagu, Pak Kasur telah memberikan teladan bagaimana seharusnya seorang anak belajar. Belajar hidup dengan berbagai kebiasaan baik adalah sebuah proses belajar. Keluarga adalah tempat utama untuk seorang anak berkembang. Biarkan dia menjadi bagian keluarga, menjadi milik keluarga. Jangan sampai peran sekolah justru sebaliknya, menghancurkan anak dari kedekatan dengan keluarga. Selayaknya sekolah menjadi pendukung perkembangan karakter anak sekaligus melengkapi apa yang telah diusahakan oleh jutaan keluarga yang juga berjuang untuk pendidikan anak. 

Pendidikan selalu menggembirakan. Maka, tanyakanlah kepada anak-anak, apakah sekolah jam 5 pagi itu menggembirakan? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun