Di balik dinding-dinding rumah,
Kita masih berdiri, meski terus bergoyang,
Pandemi mungkin menakutkan,
Namun kita tetap berjuang, tumbuh dan bangkit kembali.
Puisi tentang TuhanÂ
Ketika kita meminta untuk membuat puisi tentang Tuhan, dengan pertanyaan, 'Buatlah puisi tentang tuhan?", kita pun akan meikmati karya kecerdanan buatan itu sebagai berikut;
Di dalam rasa tak berdaya dan sendirian,
Ketika hati terasa hampa dan kosong,
Tak ada yang dapat membantu diri ini,
Maka Tuhanlah tempat yang kuharapkan.
Di balik kisah hidup yang berliku,
Penuh dengan kebingungan dan kebingungan,
Aku tak bisa merencanakan nasibku sendiri,
Maka Tuhanlah yang aku andalkan.
Ketika ku terjerat dalam kesalahan,
Membuat hatiku terasa sangat berat,
Ku tahu hanya Dia yang bisa memaafkan,
Maka Tuhanlah yang kucari.
Di dalam hatiku yang berdebar-debar,
Menunggu waktu yang tak kunjung tiba,
Aku tahu hanya Dia yang tahu jalan keluarnya,
Maka Tuhanlah yang kusertai.
Dalam setiap nafasku dan detak jantungku,
Ku rasakan keberadaan-Nya yang menyelimuti,
Ku berdoa agar selalu dekat dengan-Nya,
Karena Tuhanlah segalanya bagi diriku.
Puisi tentang akhir bulan
Katika akhir bulan menjadi hari yang selalu ditunggu jutaan pekerja, kita bisa menikmati karya kecerdaan buatan dengan tema gajian akhir bulan. Dengan perintak, "Buatlah puisi tentang gajian di akhir bulan?", sebuah pusi dalam hitungan 20 detik tercipta.
Di akhir bulan kini tiba saatnya,
Kantong sudah kosong, pikiran mulai penat,
Namun hari ini akan terasa berbeda,
Karena gajian telah tiba, hadir dengan segala pesona.