Kemerdekaan berpikir. Berpikir bebas untuk membangun impian-impian tanpa penghalang. Sebagai sebuah hak dasar manusia, kemerdekaan berpikir adalah kehendak bebas. Kehendak merdeka untuk tidak terikat dan terhalangi. Proses pembelajaran tidak akan menjauhkan dari membiasakan pikiran berkelana sesuai pengetahuan yang diperolehnya.
Setiap anak mempunyai kehendak berpikir untuk membangun keinginan bebas, memiliki impian bebas. Membangun impian itu sepanjang hayat melalui proses belajar dan melatih diri. Merdeka berpikir merupakan kemerdekaan setiap individu. Kemerdekaan setiap individu untuk mempertimbangkan segala sesuatu secara jernih dan mandiri.
Era 4.0 menuntut seluruh aktivitas kehidupan manusia saat ini tidak lepas dari teknologi. Hampir seluruh permasalahan saat ini bisa diatasi dengan memanfaatkan teknologi secara bijaksana. Munculnya pandemi covid-19 di Indonesia menuntut perubahan kehidupan manusia, termasuk penggunaan teknologi.
Mengolah karakter kritis
Perspektif keilmuan dalam pendidikan melibat bahwa seluruh aspek kehidupan manusia akan terus berjalan dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Sekolah perlu menciptakan generasi yang bertanggung ajwab, yang bisa hidup dan beradaptasi pada situasi dan keadaan apapun. Tanpa kebebasan berpikir, siswa tidak akan mampu beradaptasi dan menentukan pilihan hidupnya. Belenggu teknologi akan membatasi setiap proses belajar, bukan hanya di kelas tetapi juga di masyarakat.
Ketika setiap orang bebas menentukan kehendak dari tekanan politik kekuasaan, bebas dari paksaan moral tradisi maupun agama, dan bebas dari belenggu orang lain dalam mempertimbangkan pilihannya, kemerdekaan mempertimbangkan setiap pilihan adalah sebuah proses belajar. Maka, menentukan pilihan dalam proses penelitian, melaksanakan penelitian sampai proses presentasi menjadi sarana setiap peserta didik berpikir kritis atas situasi yang dihadapi.
Berpikir kritis dan rasa ingin tahu akan menuntun setiap peserta didik untuk terus memilah dan memilih berbagai informasi yang tersedia dan memprosesnya dengan baik, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, dan berperan penting dalam kesuksesan akademik.
Latihan berpikir kritis
Kegiatan C-XLENCE yang dilakukan oleh Kolese Kanisius bagi kelas IX dan XII pada tahun 2023 ini mengambil tema “Explorare Vitae Veritatem”. Dengan tema ini diharapkan setiap peserta didik dapat menyuarakan fakta keberanan yang diperoleh selama proses penelitian, sehingga di tengah tantangan dunia setiap individu sanggup untuk mengambil peran. Apalagi kondisi saat ini, perubahan yang begitu cepat, selalu menuntut adaptasi yang supercepat.
Kemerdekaan berpikir, terutama dalam melihat segala permasalahan di sekitar diharapkan dapat menumbuhkan ketelitian dan kemampuan menganalisis suatu masalah. Kemampuan dasar, seperti critical thinking terbangun untuk mempermudah siswa dalam menyerap ilmu baru dan mengembangkan decision making process yang baik. Setiap siswa diharapkan dapat menyikapi keadaan secara kritis, karena critical thinking ini juga menjadi dasar untuk penguasaan literasi digital karena bisa menurunkan risiko penyebaran dan dampak hoaks/misinformasi.
Kegiatan C-xlence Kolese Kanisius dilaksanakan dalam bentuk presentasi jurnal ilmiah. Setiap siswa akan tergabung dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 peserta didik. Mereka akan menulis jurnal ilmiah yang telah dikerjakan oleh para siswa kelas XII & IX selama satu semester.
Dalam presentasi jurnal ilmiah ini, guru bahasa dan guru materi melihat seberapa jauh proses penelitian yang mereka lakukan, bagaimana proses penelitian dilakukan, seberapa dalam fakta-fakta di lapangan dapat diamati secara mendalam. Setiap kelompok akan mempertanggungjawabkan hasil penelitian, bukan hanya kepada guru penguji, tetapi juga kepada orang tua, siswa sekolah lain, khalayak umum dan civitas academica Kolese Kanisius Jakarta. Kegiatan ini sebagai proses belajar untuk mengasah kemampuan berpikir setiap peserta didik.
Pameran produk kegiatan
Selain presentasi karya tulis, kegiatan C-xlence juga akan menampilkan berbagai infografis, pameran produk penelitian dan hasil penelitian, serta hasil produk kegiatan siswa kelasa VII, VII, X dan XI pada kegiatan Compassion Week, tanggal 6 - 10 Februari 2023.
Pengalaman seluruh siswa dalam mengikuti kamping pramuka bagi kelas VII & VIII dengan pengalaman Live In, kelas X dengan pengalaman Jambore serta kelas XI dengan pengalaman live in terangkum dalam kegiatan pameran produk Compassion Week 2023. Pameran selama satu hari, 15 Febnruari 2023 tersebut menampilkan berbagai karya, misalnya komik, cerpen, lukisan, film dokumenter, podcast, musik dan berbagai infografis kegiatan kegiatan yang diikuti.
Pengalaman melaksanakan penelitian dan hasil produk penelitian bagi peserta didik kelas IX dan XII juga dipamerkan untuk melengkapi presentasi yang dilaksanakan pada tanggal 13-17 Februari 2023. Aplikasi C-XLENCE yang dapat diunduh seluruh peserta didik dan masyarakat juga menjadi sarana pendokumentasian hasil karya penelitian peserta didik Kolese Kanisius.
Bukti-bukti belajar dalam bentuk berbagai produk yang dipamerkan sekaligus menandai bahwa setiap proses yang dilakukan setiap peserta sesuai dengan tujuan pendidikan di Kolese Kanisius. Setiap peserta didik diberikan kebebasan untuk berpikir dan menentukan pilihan kritis untuk membangun pribadi tangguh dan unggul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H