Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menguak Wisata Hijau di Bulan Desember

29 Desember 2022   21:49 Diperbarui: 29 Desember 2022   22:02 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desember segera berakhir. Kita akan meninggalkan tahun 2022 dalam suasana baru. Setelah dua tahun, kita terbelenggu dalam suasana mencekam, melanda siapa saja. Tahun 2023 akan hadir menjadi pertanda, manusia-manusia baru lahir penuh tanpa keraguan untuk melangkah maju.

Bulan Desember selalu identik dengan liburan akhir tahun. Sekolah-sekolah libur semester, perusahaan libur akhir tahun, dan kesempatan cuti karyawan kembali menegaskan arti new normal dalam suasana pandemi. Kesempatan liburan kembali menandai ramainya beragam tempat wisata. 

Bukan hanya mal, pusat hiburan di kota, jelajah desa dan petualangan alam menjadi tren wisata orang-orang kota. Penghuni kota sebagian berpindah sementara, tinggal di berbagai penginapan, menyebar ke seluruh penjuru Nusantara. Orang-orang desa mulai menggeliat usaha beragam wisata. 

Ada desa wisata, ada desa budaya, ada desa kuliner, ada desa tradisional, dan ada desa alam. Semua memanjakan masyarakat kota, yang begitu jenuh dengan lalu lalang, kecemburuan kehidupan kota. 

Wisata Hijau

Masa liburan akhir tahun 2022 hadir dengan berbagai berita tentang cuaca ekstrem, cuaca buruk yang mungkin melanda berbagai daerah di Indonesia. Perkiraan dan ramalan cuaca seolah menjadi momok yang menakutkan di akhir Desember. Memang, bulan Desember penuh dengan berbagai peristiwa yang kadang begitu mencekam, menakutkan bagi mereka yang ingin menghabiskan liburan akhir tahun. 

Padahal, sebenarnya bulan Desember hampir semua tempat di Nusantara ini menjadi hijau, semua tempat menjadi berlimpah air. Sungai dipenuhi air, danau dipenuhi air. Hampir semua tempat menjadi indah, hutan begitu padat dengan tetumbuhan, sawah menghijau dalam beragam tanaman.  Sebatas mata memandang hanya kehijauan yang selalu tampak, memanjakan mata. 

Keindahan alam bulan Desember begitu memanjakan mata untuk dinikmati sepanjang perjalanan. Kemanapun kita berjalan, bepergian, bertualang, kehijauan selalu menghiasi berbagai media sosial. Media sosial dipenuhi dengan update perjalanan, update keindahan alam, update persawahan. Cerita tentang alam seolah melupakan berbagai perkiraan tentang bencana dan cuaca ekstrem di berbagai daerah. 

Alam Gunungkidul

Gunungkidul. Di masa lalu, daerah ini menghiasi berbagai media karena selalu kekurangan air, terkenal dengan daerah tandus, dan selalu dianggap daerah miskin di Yogyakarta. Setiap tahun, pada musim kemarau begitu banyak bantuan yang harus dikirimkan untuk warga Gunungkidul. Kisah ini menjadi berita utama di berbagai media masa nasional. 

Masyarakat malu, seluruh warga tertunduk lesu, tak berdaya. Bahkan untuk bekerja pun tidak mempunyai tenaga. Pada akhirnya, banyak warga Gunungkidul yang meninggalkan daerahnya, mencari kehidupan di kota.

Salah satu pantai di Gunungkidul (dokpri)
Salah satu pantai di Gunungkidul (dokpri)

Perjalanan panjang daerah ini untuk membangun tidak mudah. Gunungkidul, daerah miskin itu kini telah berubah. Begitu banyak wisata pantai dibuka, dikelola bukan hanya oleh pemerintah, tetapi peran penuh masyarakat menjadi pertanda kehidupan baru dimulai. 

Wisata pantai begitu banyak dengan berbagai ciri khas istimewa; Pantai Indrayanti dengan pasir putihnya yang begitu panjang, Pantai Baron dengan pemandangan perahu nelayan,  Pantai Siung dengan pemandangan batu karang, Pantai Muncar dengan tebing-tebing tingginya, Pantai Nglambor dengan kawasan snorkling, Pantai Ngaobaran dengan panorama batung karang, dan 50 pantai-pantai lain yang mulai dikembangkan menjadi kawasan wisata. 

Keindahan pantai Gunungkidul bisa dinikmati bukan hanya pada saat kemarau saja. Musim penghujan pun begitu banyak wisatawan yang menghabiskan liburan di berbagai tempat. Berbagai tempat ramai, lalu lintas hilir mudik, bus-bus silih berbagai berdatangan. 

Tidak hanya pantai, wisata alam Gunungkidul juga layak untuk dinikmati. Hutan pinus, hutan jati, goa alami, bahkan wisata religi, seperti goa Tritis. Bulan Desember sebenarnya juga memberikan kesempatan untuk wisatawan menghabiskan waktu untuk menikmati wisata sawah nan indah. 

Desember menjadi puncak keindahahan alam Gunungkidul. Semua tempat terlihat nan hijau, semua tempat dipenuhi aliran-aliran air yang menggurita memanjang sepanjang perjalanan.  Indah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun