Masyarakat malu, seluruh warga tertunduk lesu, tak berdaya. Bahkan untuk bekerja pun tidak mempunyai tenaga. Pada akhirnya, banyak warga Gunungkidul yang meninggalkan daerahnya, mencari kehidupan di kota.
Perjalanan panjang daerah ini untuk membangun tidak mudah. Gunungkidul, daerah miskin itu kini telah berubah. Begitu banyak wisata pantai dibuka, dikelola bukan hanya oleh pemerintah, tetapi peran penuh masyarakat menjadi pertanda kehidupan baru dimulai.Â
Wisata pantai begitu banyak dengan berbagai ciri khas istimewa; Pantai Indrayanti dengan pasir putihnya yang begitu panjang, Pantai Baron dengan pemandangan perahu nelayan, Â Pantai Siung dengan pemandangan batu karang, Pantai Muncar dengan tebing-tebing tingginya, Pantai Nglambor dengan kawasan snorkling, Pantai Ngaobaran dengan panorama batung karang, dan 50 pantai-pantai lain yang mulai dikembangkan menjadi kawasan wisata.Â
Keindahan pantai Gunungkidul bisa dinikmati bukan hanya pada saat kemarau saja. Musim penghujan pun begitu banyak wisatawan yang menghabiskan liburan di berbagai tempat. Berbagai tempat ramai, lalu lintas hilir mudik, bus-bus silih berbagai berdatangan.Â
Tidak hanya pantai, wisata alam Gunungkidul juga layak untuk dinikmati. Hutan pinus, hutan jati, goa alami, bahkan wisata religi, seperti goa Tritis. Bulan Desember sebenarnya juga memberikan kesempatan untuk wisatawan menghabiskan waktu untuk menikmati wisata sawah nan indah.Â
Desember menjadi puncak keindahahan alam Gunungkidul. Semua tempat terlihat nan hijau, semua tempat dipenuhi aliran-aliran air yang menggurita memanjang sepanjang perjalanan. Â Indah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H