Membicarakan sepak bola tidak afdal kalau tidak mengulas tim legenda juara, Â Brasil. Hampir di setiap penghelatan Piala Dunia selalu menjadi penghambat tim lain untuk juara, dan mengundang decak kagum pemirsa.Â
Brasil. Setiap penghelatan Piala Dunia selalu membawa tim lengkap dengan darah muda yang siap melawan siapa saja. Tim berkostum kuning-biru itu selalu menunjukkan taring setiap penghelatan besar kejuaraan. Begitu banyak torean juara disandang.Â
Dalam sepajang 21 gelaran Piala Dunia, Brasil 5 kali mengangkar mahkota juara. Brasil menjadi tim terbanyak menyandang mahkota. Lima kali juara dunia terkoleksi dalam  lima titel gelar, diraih pada 1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002. Tim Brasil menjadi satu-satu tim yang mampu menyabet lima kali gelaran juara. Belum ada satu pun yang sanggup hadir sebagai pesaing.Â
Selalu Lahir Legenda
Brasil selalu hadir dengan legenda pemain sepakbola di setiap laga final yang dilaluinya. Gelar pertama tahun 1958 diraih Brasil setelah dengan telah mengalahkan Swedia 5-2.Â
Legenda pemain Brasil, Pele, menjadi pencetak gol termuda dan belum terpecahkan sampai saat ini. 1958, Pele menjadi pemain muda menggilas Swedia. 1962, Brasil menang 3-1 atas Cekoslowakia, dan melahirkan legenda Amarildo, Zito dan Vava. 1970, Brasil memang 3-1 Â melawan Italia, melahirkan Pele, Gerson, Jeirzinho dan Carlos. 1994, Brasil menang 3-2 melawan Italia.Â
Kemenangan lewat drama adu pinalti ini melahirkan Bebeto dan Romario sebagai tokoh utama. Pada tahun 2002, Brasil memenangkan pertandiangan melawan 3-o atas tuan rumah Prancis. Pertandingan ini melahirkan kembali legenda sepakbola Ronaldo Luis Nazario de Lima.Â
Meski begitu, sebagai tim besar, Brasil  juga tidak luput dari berbagai kekalahan. Jika di babak grup Piala Dunai Qatar 2022, Brasil sempat dikalahkan Kamerun dengan skor 1-0, kekalahan lebih menyakitkan juga pernah dialami sebelumnya.Â
Seluruh rakyat Brasil sempat menangis karena tragedi kekalahan menyakitkan  1-7 atas Jerman. Brasil dihancurkan Jerman pada semifinal Piala Dunia 2014 di Stadion Mineirao, di Kota Belo Horizonte, Rabu dini hari, 9 Juli 2014. Padahal bukan hanya sebagai tuan rumah, Brasil sebenarnya diunggulkan dan tinggal satu langkah menuju final Piala Dunia 2014. Sebuah kekalahan yang menyakitkan.Â