Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Radio, Nasibmu Kini Tak Semerdu Suaramu

5 Desember 2022   21:37 Diperbarui: 11 Desember 2022   16:15 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Radio (Dokumentasi pribadi)

Dalam cerita di kelas, bisa bermain tebak-tebakan dan tahu cerita apa yang akan terjadi di hari berikutnya. 

Saur Sepuh menjadi cerita fiksi dan sejarah yang begitu menarik bukan hanya anak muda tetapi golongan tua saat itu. Bukan saja menyajikan perebutan kekuasaan, petualangan, kesaktian, tetapi juga kisah percintaan.

Bukan hanya sandiwara, siaran langsung berbagai cabang olahraga juga disiarkan secara langsung melalui radio. 

Sepak bola adalah salah satunya. Sepak bola disiarkan secara langsung melalui radio. Pemirsa pun sambil duduk di depan radio, sambil membaca atau mengerjakan PR. Membayangkan bagaimana bola-bola menari dari pemain ke pemain sungguh,  sebuah pengalaman seru generasi 80-an. 

Suara komentator terdengar begitu jelas, sementara sayup-sayup suara penonton, tidak tahu apakah itu penonton saat permainan atau rekaman dari berbagai rekaman pertandingan sebelumya. Mendengar berarti harus percaya apa yang terjadi dan dilihat di komentator. Kita hanyut dalam seluruh wicara komentator dan penyiar saat itu. Sihir yang seolah menghadirkan pendengar di tengah lapangan. 

Kini Radio Itu 

Berbagai berita pun tersaji begitu cepat. Kita bisa menikmati berita tidak terbatas pada radio daerah, tetapi juga radio berbagai negara. Jam 6 sore misalnya, kita bisa mendengar berita aktual BBC London atau Radio Australia. 

Sajian informasi yang tidak terbatas tentang Indonesia, tetapi juga tentang dunia. Radio sekecil itu menjadi penghibur dan penyaji berita yang cepat nan akurat. 

Melalui radio kita bisa berinteraksi, kirim lagu, catat syair lagu, kirim cerita, catat nada. Dalam 24 jam mengudara, radio telah membawa cerita bagi generasi yang mengalaminya. 

Bagi generasi masa lalu, saat ini pun radio masih menjadi bagian kenangan---cerita kehidupan, menjadi teman di manapun ada. 

Bagi generasi kini, radio menjadi cerita dan sejarah generasi masa silam. Radio, akankah bertahan tergilas perputaran zaman? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun