Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Carut-Marut Mengelola Bencana

4 Desember 2022   18:11 Diperbarui: 6 Desember 2022   11:45 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Salah seorang relawan medis dari Jabar Quick Respons saat memeriksa kesehatan warga terdampak gempa Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu.(Dokumentasi JQR via kompas.com)

Guru yang akan mengantarnya menjadi manusia berguna gugur. Orang tua yang akan menghidupi sepanjang perjalanan hidupnya tidak lagi bisa berbuat apa-apa. 

Di sinilah tugas berat berbagai lapisan masyarakat, bukan hanya menyembuhkan luka yang begitu dalam di hati anak-anak, tetapi juga memastikan bahwa dalam dirinya masih ada semangat pantang menyerah untuk menggagapai cita-cita. 

Satu Tujuan 

Menyelamatkan masyarakat yang terkena bencana memang membutuhkan cara yang efektif dan efisien. 

Tanpa kesatuan berbagai lembaga, kepaduan masyarakat dan dukungan berbagai pihak, setiap bencana hanya akan menyisakan ketidakpedulian, dendam, bahkan kebencian. 

Selayaknya, kita semua terlibat dalam mengatasi carut-marutnya penanganan bencana,bukan malah ambil bagian untuk menghalalkan segala upaya meraih simpati memaksakan kehendak. 

Bencana alam adalah masalah kemanusiaan. Daya upaya untuk menanganinya seharusnya berazaskan rasa kemanusiaan. 

Bantuan dalam bentuk apapun selayaknya terfokus pada rasa kemanusiaan dan keadilan berbangsa. Namun, terkadang kebaikan dari saudara-saudara kita yang berbeda keyakinan, kepercayaan, suku,  pilihan politik,  status sosial, bahkan ekonomi menjadi alibi untuk membenci. 

Identitas kebaikan, rasa kemanusiaan, dan bantuan kebersamaan seolah dihadirkan sebagai relasi kepercayaan, relasi politik, relasi budaya, dan relasi suku. Bahwa jika kita tidak sama, bantuan apapun bentuknya tidak bisa diterima. 

Masih saja ada di masyarakat kita yang mengusik keikhlasan saudara-saudara kita. Sebuah pertanda, bahwa ada sebagian masyarakat yang runtuh secara moral dan menisbikan rasa kemanusiaan. 

Jika demikian, sudah saatnya negara menindak tegas. Karena sejatinya, masyarakat kita tetap saudara meski berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun