Piala Dunia 2022. Babak 16 dimulai. Pertunjukan pemain-pemain penuh aksi di lapangan memasuki babak-babak menegangkan. Bukan hanya tersingkirnya mantan juara dan rangking terbaik FIFA, beberapa negara unggul dalam bola pun mendapat hasil tak dinyana; pulang sebelum menorekkan nama.Â
Beragam prediksi muncul satu atau bahkan dua bulan yang lalu, siapa yang akan keluar sebagai pemenang Piala Dunia. Meskipun berbagai macam prediksi bisa muncul dari teori dan data-data nyata, bahkan arlgoritma yang mengagungkan teknologi komputer, toh, segalanya tidak mempengaruhi bagaimana pertandingan di lapangan harus dijalani setiap pemain. Semua menunjukkan kelas dan aktor lapangan.Â
Prediksi sebenarnya hanya sebatas ramalan atau perkiraan, meskipun dasar sebuah ramalan bisa saja data atau sekadar kira-kira. Di kalangan ilmuwan dan terdidik data masa lampau, data masa kini bisa menjadi dasar sebuah prediksi. Namun, paranormal terkadang menggunakan mimpi atau bisikan hati sebagai kunci ramalan. Kedaunya bisa benar, bisa juga salah. Â
Data dan RamalanÂ
Banyak paranormal, tokoh sepakbola, atau mereka yang dianggap mempunyai keahlian khusus pun mengikuti dan menyampaikan prediksi pemenang. Konten dibuat, video ramalan pun menghiasi berbagai channel video, misalnya Youtube, Tiktok, Vimeo, Vidio, Metacafe. Maka, dalam beberapa hari lalu, berbagai video channel begitu ramai dan mendulang begitu banyak iklan.Â
Konten ramalan begitu menarik. Beberapa lembaga ilmiah, berbasis data dan teknologi pun tidak mau kalah. Semuanya menyediakan berbagai prediksi tentang siapa yang akan menjadi pemenang. Meski hampir dipastikan, negara-negara yang pernah menjadi pemenang piala dunia pastilah yang akan menjadi juaranya. Â
Beberapa media penelitian di berbagai negara bahkan merilis prediksi. Misalnya, BCA Research dan EA Sports memprediksi Argentina akan keluar sebagai juara dengan menggunakan sistem superkomputer. Perusahaan analisis data yang berpusat di Inggris, Opta, menyebutkan bahwa Brasillah yang akan menjadi pemenang. Sementara, CIES Football Observatory meramalkan tim Spanyol yang akan mengangkat Piala Dunia 2022. Namun, Tim Inggris pun dianggap pantas menjadi juara Dunia oleh Lloyd's of London.
Bahkan prediksi seorang mahasiswa post-doctoral Institut Matematika Oxford, Joshua Bull lebih menjagokan Brasil yang akan menjadi pemenang Piala Dunia 2022. Menggunaka metode pemodelan matematika, Joshua Bull pun secara rinci menyampaikan prediksi detail tim yang akan maju ke-16 besar. Hasilnya, Brasil menantang Belgia pada babak final.Â
Meski prediksi Joshua Bull pun akhirnya mulai berguguran. Partai 16 besar sama sekali tidak menghadirkan satu negara Benua Asia atau Afrika. Padahal hasilnya bisa dilihat; Jepang, Korea Selatan dan Australia lolos 16 Besar. Afrika meloloskan Senegal dan Maroko. Prediksi Bull dan lembaga lain mulai tidak terbukti. Kita pun akan melihat hasil-hasil permainan berikutnya, dan membuktikan ramalan siapa sebenarnya yang paling berkuasa. Â