Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat membuat kegiatan menyontek terkadang begitu sulit untuk ditelusur atau dibuktikan. Â
Dua puluh tahun yang lalu, menyontek dapat dilakukan dengan menuliskan materi tes di secarik kertas, di bagian tubuh tertentu, di catatan yang disembunyikan di laci meja, menuliskan materi di meja, menuliskan materi di tembok sekolah, atau menuliskan materi di baju atau sapu tangan.Â
Tapi kini, menyontek semakin canggih; bisa dilakukan melalui telepon pintar, jam digital, kamera mini, baju berkamera, pulpen canggih, atau kacamata berkamera yang terkoneksi dengan pihak lain yang membantu.Â
Beberapa bulan yang lalu, tersebar sebuah berita bagaimana seorang mahasiswa di India menyontek dengan menggunakan wig untuk menyembunyikan kamera dan headphone kecil di telinganya, dihubungkan dengan orang lain yang membantunya selama ujian.Â
Bisa jadi, hari ini kegiatan menyontek semakin canggih dan tak bisa terdeteksi, apalagi guru dan sekolah tidak memahami teknologi masa kini. Â
Kesempatan dan teknologi yang memungkinkan seluruh proses ujian tidak dilaksanakan dengan kejujuran  harus benar-benar dienyahkan. Sekolah harus benar-benar tegas mengatasi kebiasan menyontek.  Karena sikap dan kebiasan yang dibangun selama di sekolah  akan menentukan cara hidup di masyarakat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H