Bukan hanya di rumah. Begitu banyak kesempatan yang bisa kita ciptakan. Saat mengantar anak ke sekolah, atau bahkan ada banyak orang tua yang mengantar anaknya kuliah. Itulah kesempatan untuk terbuka.Â
Turunkan ego, karena ketika di luar rumah bisa saja anak kita merasa sebagai seorang panglima, jenderal atau raja bagi pacarnya. Dia mempunyai kekuasaan yang tiada batas.Â
Di situlah sebenarnya kita punya kesempatan untuk menyentuhnya, menyentuh hatinya. Tanyakan sesuatu yang ingin diketahui, jawablah yang ditanyakan dan ingin diketahui si anak. Bukan malah kita menjadi penguasa; anak tanya ini jawabannya itu, anak tanya itu jawabannya ini.Â
Ketika bercerita anak tidak sedang ujian. Anda pun tidak perlu banyak komentar seperti komentator bola. Anak tanya apa, jawaban orang tua apa, bahkan muncul perintah ini-itu. Kalau sudah begitu, anak kita diam dan tidak bicara apa-apa.Â
Orang tua perlu memberikan kesempatan untuk remaja mewujudkan relasi otentiknya. Dia akan menunjukkan kedewasaan ketika mampu berkomunikasi dengan orang terdekatnya. Sebagai orang tua, kita mendukung, percaya, dan berdoa, bahwa menuju kedewasaan pun seorang anak perlu tertatih-tatih dan berjuang. Hari ini, Â kamu baru akan melewati satu tangga kehidupan, anakku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H